Salah satu agenda wajib dalam rangka memperingati Hari Santri Tahun 2023 ini adalah ziarah ke makam para masyayikh. Agenda ziarah masyayikh ini sebagaimana dilakukan oleh seluruh pengurs MWC NU se-Kabupaten Trenggalek, bersama Lembaga dan Banom.
Kiai Yusuful Hamdani, Ketua PCNU Trenggalek, mengungkapkan bahwa agenda ziarah ke makam masyayikh dan para pendahulu ini dilakukan dengan maksud membangkitkan kembali semangat juang para pengurus, sebagaimana para penggerak Nahdlatul Ulama dahulu.
“Dengan berziarah, sowan ke mereka, kita bisa mengambil spirit para masyayikh, sebagai inspirasi bagi kita dalam menggerakkan organisasi guna melayani umat,” ungkap Gus Yusuf, sapaan akrabnya, Ahad (22/10).
Selain itu, lanjutnya, ziarah memang sudah merupakan kewajiban moral bagi seorang santri kepada kiai dan masyayikh.
“Sudah menjadi kewajiban sebagai seorang santri untuk terus menerus memuliakan para pendahulu, khususnya para pelopor perjuangan di Kabupaten Trenggalek,” imbuh pengasuh PP. Hidayatulloh Pule ini.
Gus Yusuf mengajak seluruh komponen, utamanya masing-masing MWC, untuk melakukan ziarah kepada seluruh ulama, masyayikh, dan sesepuh pendiri Nahdlatul Ulama di daerah masing-masing. Sebab, perjuangan mereka dalam merintis dakwah keumatan sangat berat, hingga mempertaruhkan jiwa dan raga.
“Seberat apapun perjuangan kita hari ini tentu belum sebanding dengan beratnya perjuangan para pendahulu kita yang mengawali yang merintis berdirinya, tumbuh-kembangnya Nahdlatul Ulama di pelosok-pelosok desa,” tambah Gus Yusuf.
Oleh karena itu, Gus Yusuf berharap agar agenda ziarah ke makam para masyayikh pendahulu terus dilakukan setiap momentum Hari Santri.
“Ke depan, kita agendakan (ziarah di momen Hari Santri) tidak hanya dilakukan oleh pengurus, tapi juga diikuti oleh para warga nahdliyin di tingkatan masing-masing,” pungkasnya.
Jaz/MADz