
Hari Santri Nasional atau HSN merupakan hari yang istimewa, terutama bagi kalangan santri. Oleh karena itu, Soeara NU Trenggalek mengajak pembaca untuk berkenalan dengan seorang selebgram santri asal Trenggalek, Aidar Rofiq.
Santri kelahiran Trenggalek tahun 2002 ini memiliki akun Instagram @aidar.rofiqq 310 ribu pengikut di Instagram. Akun Tiktok-nya, @aidar.rofiqq, juga diikuti oleh 475 ribu orang dengan 10,5 juta penyuka.
Kepada Soeara NU Trenggalek, Aidar mengaku, awal mula ia menggeluti media sosial instagram yaitu ketika sedang booming konten-konten bertema santri. Itu terjadi sekitar tahun 2018, ketika ia masih duduk di bangku madrasah tsanawiyah.
Pada saat itu, santri yang juga vokalis shalawat berbakat dan sering tampil dari panggung ke panggung tersebut memiliki 20 ribu pengikut. Dari situ lah, ide kreatifnya muncul.
“Siapa tahu nanti sudah masanya bisa memanfaatkan media sosial untuk hal lain, seperti bisnis, begitu,” terang Aidar, Ahad (22/10).
Alumnus Pesantren Al-Hasan Trenggalek ini kemudian mencoba untuk memasarkan sebuah brand sarung.
“Kok like-nya banyak. Kayaknya orang-orang suka saya menggunakan sarung,” imbuh pria berparas ganteng ini.
Ia merasa bahwa upayanya perlu diteruskan. Dan perlahan tapi pasti, saat bersekolah di SMAN 2 Trenggalek, pengikutnya merangkak ke angka 50 ribu dan terus naik hingga ia kuliah di UIN SATU Tulungagung. Hingga saat ini, jumlah pengikutnya di Instagram sebanyak 310 ribu, dan di Tiktok sebanyak 475 ribu orang dengan 10,5 juta penyuka.
“Tidak ujug-ujug. Prosesnya alon-alon. Dari situ, ada proses lebih menikmati cara menghadapi orang dan netizen,” sambung pemuda yang juga nyantri di Pesantren Al-Fattah Mangunsari ini.
Santri Harus Melek Teknologi dan Pintar Manfaatkan Media
Di mome Hari Santri Tahun 2023 ini, Aidar Rofiq mengajak para santri agar bisa melek teknologi dan pintar memanfaatkannya. Jangan sampai gawai dan media sosial justru mengganggu aktivitas santri, seperti bermain game tidak tahu waktu, sehingga banyak waktu yang terbuang sia-sia.
“Kita sebagai seorang santri atau pelajar menurut saya lebih bisa memprioritaskan mana yang harus dipilih prioritaskan,” pesan Aidar.
Ia juga berpesan kepada santri yang masih bersekolah untuk tidak takut mencoba. Sebab pencapaiannya saat ini juga dimulai ketika ia masih bersekolah.
Ia juga mengaku bersyukur, di usianya sekarang, ia tidak hanya mampu membiayai kuliah secara mandiri tapi juga bisa membantu ekonomi keluarga.
“Kalau bisa, minimal tidak merepotkan orangtua,” pungkasnya.
Pewarta: Madchan Jazuli
Editor: Androw Dzulfikar