
Pengurus MWC NU Pule Kabupaten Trenggalek, Ustadz Syihabubin, berpesan kepada kalangan pelajar yang tergabung dalam IPNU dan IPPNU Kecamatan Pule untuk tetap melestarikan tradisi dan budaya lokal.
Pesan tersebut disampaikan saat mengisi seminar yang bertajuk “Kunir” atau “Kumpul Sinambi Mikir” yang digelar PAC IPNU dan IPPNU Pule di Madrasah Diniyah Nurul Huda, Joho, pada Ahad (20/2/2022).
“Sebagai Banom NU, kita harus pandai dalam menyikapi tradisi dan budaya yang ada di lingkungan kita,” kata Ustadz Syihab.
Dikatakannya, kita tidak boleh gampang memvonis suatu tradisi atau budaya yang berlaku di masyarakat sebagai perkara bid’ah ataupun haram. Akan tetapi sebaliknya, kita justru harus melestarikan budaya dan tradisi yang ada, tentunya yang berlandaskan ideologi Ahlusunah wal Jamaah an-Nahdiyah atau Aswaja.
Di samping itu, Ustadz Syihab juga berpesan agar rekan dan rekanita tetap menjaga solidaritas dan kekompakan dalam sebuah organisasi. Sebab kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik akan kalah dengan kejahatan yang terorganisir.
“Maka dari itu, kita harus kompak dan solid melaksanakan tugas mengabdikan diri kepada agama dan negara melalui program yang sudah digagas bersama dalam naungan Nahdlatul Ulama, utamanya dalam jenjang yang kalian duduki saat ini, yaitu IPNU dan IPPNU,” pungkasnya.
KUNIR atau “Kumpul Sinambi Mikir” merupakan kegiatan rutin yang digagas dan digelar oleh Departemen Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU dan IPPNU Pule, Kabupaten Trenggalek. Kegiatan ini dilaksanakan tiap Ahad Pahing dengan tempat yang bergantian dari Ranting ke Ranting.
Acara yang digelar di Madrasah Diniyah Nurul Huda Joho kali ini diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari kalangan pelajar.
(Habib)