Paska dilantik pada Jumat (10/6), Pimpinan Anak Cabang atau PAC IPNU-IPPNU Durenan mengusung komitmen untuk siap melaksanakan instruksi dan masukan dari Pimpinan Cabang hingga Pusat berkaitan dengan kaderisasi.
Ketua PAC IPNU Mohammad Zidniy Ilma An Nafi’a mengungkapkan, pihaknya akan memfokuskan pada kaderisasi sebagaimana masukan langsung dari Pengurus Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Timur pada malam sebelumnya.
Pengkaderan akan dititikberatkan pada remaja usia sekolah, mulai dari SMP hingga SMK atau sederajat, tidak langsung mahasiswa.
“Menindaklanjuti sarasehan tadi malam. SMP Islam Durenan setiap tahun Makesta, bisa di SMPN 1, SMPN 2. Tapi langsung ke sekolah negeri masih sulit. Kalau personal-personal mengajak temannya,” ujar Zidni saat ditemui di kediamannya, Sabtu (11/6).
- Baca juga: Aplikasi EDO Mudahkan Administrasi Makesta Gabungan IPNU-IPPNU Ranting Ngadisuko dan Durenan
Di kepengurusan 2022-2024 ini, pihaknya menekankan pada kaderisasi dan rekruitmen terbuka. Pengkaderan baik melalui Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) hingga Latihan Kader Utama (Lakmud) memfokuskan usia sekolah daripada yang sudah usia mahasiswa.
“Soalnya kalau Lakmudnya baru mahasiswa, waktunya peluang di organisasi hanya sedikit. Tahu tahu sudah di Ansor. Jadi kalau bisa open recruitment menyasar usia sekolah SMP,” bebernya.
Disinggung soal cara merangkul dan meramut kader yang jumlahnya sangat banyak, pihaknya mempunyai cara tersendiri. Yaitu melihat potensi setiap Ranting guna mendistribusikan kader dari Pimpinan Komisariat (PK) dan mengembangkan kegiatan yang menarik.
Faktanya, setiap tahun, ratusan kader mengikuti Makesta di Pimpinan Komisariat. Dan tidak sedikit memunculkan kader-kader Durenan yang cukup berkompeten, baik di tingkat Cabang maupun Pimpinan Wilayah.
Masih menurut Zidni, meredanya pandemi di tahun ini membawa angin segar untuk berkegiatan. Sehingga lebih mudah dan ringan jika melakukan perizinan kegiatan IPNU-IPPNU.
“Tahun sekarang sudah ringan, tinggal memberikan surat pemberitahuan ke Forkopimcam sudah aman,” imbuhnya.
Di sisi lain, persoalan administrasi juga dijadikan isu utama dalam program kerja ke depan.
Sekretaris PAC IPNU Durenan Riki Zulkifli Zakaria menuturkan, tertib administrasi bukan slogan semata. Selama ini, kebanyakan kader IPNU-IPPNU lemah dalam administrasi. Karena sering terabaikan, pertanggungjawaban di setiap akhir periode selalu kerepotan.
“Maka dari itu tertib arsip, tertib persuratan, tertib Laporan Pertanggungjawaban itu harus kita tanamkan mulai dari pimpinan paling bawah. Guna untuk memperbaiki paradigma lama yang kurangnya memahami administrasi,” ujar mahasiswa Hukum Tata Negara (HTN) UIN SATU Tulungagung ini.
(Madkhan Jazuli)