Oleh: Ustadz Habib Wakidatul Ihtiar*
Kajian Islam – Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Eksistensi dan kehadiran Islam tidak lain merupakan anugerah yang diberikan Allah SWT kepada seluruh hamba-Nya. Sebagai agama rahmat, Islam membawa misi besar dalam rangka mewujudkan keselamatan umat, baik di dunia maupun di akhirat. Misi itu dituangkan ke dalam seperangkat aturan (syariat) yang menjadi pedoman dalam setiap aspek kehidupan.
Satu aspek penting yang diperhatikan oleh agama Islam adalah kesehatan. Kesehatan merupakan tiang utama penyangga kualitas kehidupan manusia. Siapapun orangnya, dan dimanapun tempatnya, pasti mendambakan kesehatan bagi tubuhnya. Baik kesehatan jasmani maupun rohani. Dengan tubuh yang sehat, seorang hamba dapat menjalankan kewajiban beribadah dan mengerjakan aktifitas muamalah dengan optimal. Oleh sebab itu, kesehatan menjadi satu hal yang mutlak dan wajib kita jaga.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 29:
وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
“…Janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa’: 29)
Dalam rangka menjaga kesehatan, baik jiwa dan raga, kita dapat meneladani pola hidup sehat Rasulullah saw. Rasulullah saw adalah manusia yang sempurna (insan kamil). Setiap hal yang datang dari beliau adalah tuntunan bagi seluruh umat, termasuk dalam urusan kesehatan.
Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada salahnya seseorang mempunyai kekayaan, asalkan ia tetap bertakwa. Namun, bagi orang yang bertakwa, kesehatan lebih baik daripada kekayaan. Selain itu, hati yang bahagia (thibbin nafs) adalah bagian dari kenikmatan surga.” (HR. Ibnu Majah)
Dalam catatan sejarah Islam, disebutkan bahwa Rasulullah saw selama hidupnya hanya pernah sakit sebanyak dua kali, yaitu di saat pertengahan hidup dan menjelang wafatnya. Itu pun hanya berlangsung sebentar dan tidak sampai merepotkan umatnya. Kemampuan pengendalian dan penjagaan kesehatan Rasulullah saw ini sangat diakui dunia. Banyak tokoh dunia yang kagum terhadap kemampuan beliau menjaga kesehatan.
Jika dicermati, terdapat dua hal yang bisa kita teladani dari pola hidup sehat ala Rasulullah saw, yaitu: Pertama, Rasulullah SAW selalu memulai aktifitas sehari-hari dengan hal-hal kecil nan bermanfaat. Misalnya berolahraga, rajin menggosok gigi (bersiwak), dan menyisir rambut. Beliau menjalankan aktifitas tersebut secara istiqamah setiap hari. Sehingga kondisi tubuh beliau tetap segar dan bugar dari waktu ke waktu.
“Rasulullah SAW selalu memulai aktifitas sehari-hari dengan hal-hal kecil nan bermanfaat”.
Aktifitas kecil Nabi Muhammad saw di atas selayaknya terus kita teladani. Banyak sesungguhnya kegiatan-kegiatan berupa olahraga ringan yang dapat kita lakukan di pagi atau sore hari. Misalnya jalan santai, lari, senam, sepak bola, bulutangkis, dan lain sebagainya. Jika dilakukan secara rutin, hal tersebut akan memacu peningkatan kualitas kesehatan manusia.
Kedua, Rasulullah saw selalu menjaga kedisiplinan dalam hal kesehatan. Bentuk kedisiplinan tersebut terlihat dari beberapa aktifitas beliau :
- Nabi Muhammad saw selalu bangun menjelang fajar. Selesai salat tidak lantas tidur lagi, tetapi terus memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, serta mencari nafkah.
- Nabi Muhammad saw makan sesudah lapar dan berhenti sebelum kenyang. Beliau makan untuk keperluan hidup, bukan hidup untuk makan.
- Nabi Muhammad saw jika sedang marah tanpa emosi. Beliau marah hanya tampak dari wajah, sedangkan hati nurani beliau tetap menunjukkan kasih sayang.
- Nabi Muhammad saw tidak pernah minum sambil bernafas. Air yang beliau minum selalu dari wadah yang tertutup.
- Nabi Muhammad saw tidak mudah tersugesti bila dihadapkan pada kondisi (kesehatan) yang tidak menguntungkan. Karena bagi beliau, gampang terpengaruh tidak menunjukkan sikap sabar.
(Baca: Jamal Ma’mur Asmani, Fiqh Sosial Kiai Sahal Mahfudh Antara Konsep dan Implementasi, [Surabaya: Khalista, 2007], hal. 129-130)
“Rasulullah saw selalu menjaga kedisiplinan dalam hal kesehatan”.
Demikian beberapa tips (tuntunan) Rasulullah saw dalam menjaga kesehatan. Beliau menyadari betul bahwa kesehatan adalah nikmat agung yang wajib untuk terus dijaga. Sebagai umatnya, sudah seharusnya kita semua mengikuti serta meneladani petuah dan keteladanan yang Rasulullah saw ajarkan perihal menjaga kesehatan.
Kesehatan termasuk ke dalam aspek primer (dlaruriyyat) yang harus dijaga. Islam sendiri telah menerangkan mengenai pentingnya menjaga kesehatan, baik jiwa maupun raga (hifdz an-nafs). Bahkan, terjaganya kesehatan manusia menjadi salah satu tujuan utama disyariatkannya suatu hukum. Maka dari itu, wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk senantiasa menjaga kesehatan. Semoga kita bisa. Amin. Wallahu a’lam. []
*Penulis adalah Bendahara PAC GP Ansor Kecamatan Trenggalek.