nutrenggalek.or.id – Media Center PCNU Trenggalek menggelar Madrasah Digital Series #1 pada tanggal 14–15 Maret 2020 bertempat di Gedung NU Trenggalek. Untuk Seri pertama, Madrasah Digital melatih peserta membuat konten media.
Madrasah Digital Series #1 diikuti oleh santri maupun santriwati delegasi pondok-pondok pesantren yang ada di Trenggalek. Kegiatan yang diikuti lebih dari 60-an peserta ini terbagi menjadi tiga kelas. Ada kelas desain, kelas jurnalistik, dan kelas video. Santri dan santriwati dilatih khusus sesuai kelas yang diminatinya.
Melalui Madrasah Digital ini, tim Media Center melatih para santri dan santriwati untuk lebih aktif memberitakan kegiatan pondok melalui media online atau website maupun akun media sosial (medsos) pesantren lainnya.
“Karena pesantren merupakan sub sistem dari sebuah lembaga besar yang bernama Nahdlatul Ulama maka, salah satu tugas utama dari Media Center adalah melakukan upaya empowering (pemberdayaan) kepada pesantren-pesantren yang ada di Kabupaten Trenggalek, dalam hal ini mengenai media,” tutur Androw Dzulfikar selaku Pimpinan Umum Media Center PCNU Trenggalek.
Harapannya, lanjut Androw, setelah diadakannya Madrasah Digital ini, nantinya pesantren-pesantren yang ada di Trenggalek mempunyai aktor-aktor media yang handal untuk syiar atau dakwah online dari pesantren.
Disamping itu, dengan gencarnya media online dewasa ini, mau tidak mau para santri pondok pesantren tidak boleh acuh pada perkara tersebut.
“Selain para santri menjadi tahu tentang pesatnya media online, sekarang ini kan banyak sekali konten-konten bermuatan radikal, sedikit sekali dari santri yang memang jelas kajian keilmuannya muncul dipermukaan, sehingga jangan heran apabila banyak yang terpapar paham-paham radikal. Itu semua ya karena santri terlalu mengabaikan perkembangan dunia digital karena kurang terlatih di dunia online,” ungkap Ustadz H. Afrizal El Adzimi, Lc. MA yang akrab disapa Gus Rizal, Penasehat Media Center PCNU Trenggalek.
Pada akhir wawancara, Gus Rizal mengimbuhkan, “Sekarang zamannya cyber war, jadi santri jangan sampai ketinggalan apalagi kalah.”
(Zein Ave)