
Agus Muhammad Izuddin Zakki atau akrab dipanggil Gus Zaki kembali terpilih sebagai Ketua PC GP Ansor Trenggalek untuk periode 2023-2027 melalui Konferensi pada Sabtu (14/1). Ia terpilih secara aklamasi setelah tidak ada kader lain yang mencalonkan diri.
Tidak adanya calon lain dalam agenda konferensi tersebut disebut-sebut karena kuatnya kepemimpinan sosok pengasuh PP Al-Falah Kedunglurah tersebut. Selain itu juga karena capaian keberhasilannya selama memimpin GP Ansor Trenggalek di periodenya yang pertama.
Berikut ini sejumlah capaian keberhasilan Gus Zaki selama menjabat sebagai Ketua PC GP Ansor Trenggalek periode 2019-2023 kemarin.
Pertama, penguatan organisasi.
Dalam empat tahun kepemimpinannya, telah diselenggarakan akreditasi organisasi, dimulai dari Pimpinan Ranting, Pimpinan Anak Cabang, dan terakhir Pimpinan Cabang.
Diungkapkan Gus Zaki, dari 157 Ranting yang ada, tidak kurang dari 80 persennya terakreditasi A. Adapun yang lainnya mendapat predikat B. Sementara di tingkat Anak Cabang, dari 14 PAC, sejumlah 90 persennya sudah terakreditasi, dan mendapat predikat A.
“Ini bukti bahwa kader Ansor-Banser ada tidak hanya ketika acara, tapi juga tertib secara organisatoris,” kata Gus Zaki dalam sambutannya di sesi seremoni pembukaan konferensi, Sabtu (14/1).
Demikian juga Pimpinan Cabang sudah melaksanakan akreditasi yang langsung dipimpin oleh Pimpinan Pusat GP Ansor pada Desember 2022 kemarin. Dalam akreditasi tersebut, Pimpinan Cabang GP Ansor Trenggalek memperoleh predikat A.
Dalam akreditasi tingkat Cabang tersebut, GP Ansor Trenggalek menjadi satu-satunya Cabang yang berani melaksanakan akreditasi secara virtual. Bahkan oleh Pimpinan Pusat dijadikan role model akreditasi online berkat ketersediaan database yang lengkap.
“Jadi ketika asesor meng-klik, akan muncul tautan yang di situ menampilkan semua kegiatan kita. Ini semua merupakan bukti bahwa kita berhasil dalam menyelenggarakan akreditasi,” imbuh Gus Zaki.
Kedua, penyediaan database anggota secara online.
Dalam periode pertamanya, kepengurusan Gus Zaki berhasil merintis sistem database anggota berbasis online. Dalam database tersebut, tersimpan data anggota dan kader GP Ansor dan Banser se-Kabupaten Trenggalek dengan keterangan nama dan alamat masing-masing.
“Boleh dikunjungi website kami, kalau menghendaki, tinggal klik maka di situ akan muncul identitas kader Ansor dan Banser, by name by address, dari desa mana dan kecamatan mana, beserta foto KTA-nya,” bebernya.
Ketiga, kaderisasi.
Dalam hal kaderisasi, selama periode kepemimpinan Gus Zaki, terselenggara 27 Diklatsar secara merata di seluruh PAC. Dengan demikian, beberapa PAC menggelar Diklatsar dan PKD sampai dua hingga tiga kali selama empat tahun kemarin.
Di tingkat Cabang, GP Ansor Trenggalek periode 2019-2023 telah menyelenggarakan PKL sebanyak dua kali, Diklat Provost, beberapa Diklatsus, satu kali Dirosah Ula, dan satu kali Madrasah Digital. Hal tersebut merupakan upaya peningkatan kader baik secara kuantitas maupun kualitas.
Dari sekian agenda kaderisasi tersebut, selama periode empat tahun kemarin, GP Ansor Trenggalek memiliki 700 kader Ansor, 200 kader Rijalul Ansor, dan 3.000 kader Banser aktif.
“Jika ditambah dengan kader sebelumnya, saya yakin ada lebih dari 5.000 kader. Terbukti ketika apel akbar di Pantai Prigi kemarin,” ungkap Gus Zaki.
Keempat, pembentukan Tim Cyber.
Sejak awal periode kemarin, GP Ansor Trenggalek memiliki website ansortrenggalek.or.id sebagai media publikasi dan dakwah. Upaya dakwah lewat media tersebut juga memperoleh penguatan dari website yang dimiliki sejumlah PAC seperti Watulimo dan Munjungan.
“Kita juga sudah membentuk Tim Cyber. Seluruh PAC sudah memiliki media sosial baik di instagram maupun facebook. Ranting juga banyak yang sudah memiliki,” imbuhnya.
Kelima, seragamisasi 1.000 kader Banser.
Dikatakan Gus Zaki, seragamisasi 1.000 kader Banser dimulai sejak pertengahan periode secara bertahap.
Keenam, aksi sosial kemasyarakatan.
Gus Zaki mengaku, kegiatan sosial kemasyarakatan GP Ansor Trenggalek sangat aktif. Anggota dan kader GP Ansor dan Banser di semua tingkat selalu hadir tiap dimintai bantuan di even-even tertentu.
“Kita juga kerja sama dengan Baznas dan beberapa organisasi lain untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat,” kata Gus Zaki.
Menurut Gus Zaki, bentuk aksi sosial yang rutin dilaksanakan antara lain bedah rumah, baksos pengobatan gratis, dan santunan anak yatim tiap bulan Ramadan.
“Rijalul Ansor juga menghidupkan kegiatan keislaman di Pendopo Kabupaten Trenggalek dengan rutinan shalawatannya tiap malam Jumat Legi,” imbuhnya.
Pada akhirnya, Gus Zaki mengatakan bahwa capaian-capaian ini semua merupakan bukti soliditas anggota dan kader GP Ansor, Banser, dan Rijalul Ansor di seluruh tingkatan di Kabupaten Trenggalek.
Dengan segenap capaian ini, Gus Zaki berharap agar seluruh kader termotivasi dan tidak merasa sendirian dalam ber-Ansor.
“Insyallah berkhidmah di GP Ansor sama dengan berkhidmah di Nahdlatul Ulama. Dan sesuai dengan pesan dari hadratusyaikh, semoga kita diakui menjadi santri beliau dan didoakan husnul khatimah beserta keluarga,” pungkas Gus Zaki.
(Androw Dzulfikar)