
Shalat Witir merupakan salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan. Secara bahasa, Witir artinya ‘ganjil’. Memang, shalat ini harus dilaksanakan dalam jumlah rakaat ganjil.
Shalat Witir, pada dasarnya, merupakan shalat sunnah penutup bagi shalat malam. Maka Witir sebaiknya dilaksanakan setelah melakukan berbagai shalat sunnah malam seperti: shalat tahajud, hajat, istikharah, dan lainnya.
Umumnya, Shalat Witir dilaksanakan 3 rakaat. Akan tetapi Shalat Witir hanya 1 rakaat juga diperbolehkan, dan paling banyak 11 rakaat.
Shalat Witir yang utama dilaksanakan secara terpisah tiap 2 rakaat, baru kemudian ditutup dengan 1 rakaat.
Berikut ini niat Shalat Witir, dalam bahasa Arab dan latin serta artinya.
Niat Shalat Witir
Niat Shalat Witir (untuk yang 2 rakaat)
أُصَلِّيْ سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan minal witri rak’ataini lillahi ta’âlâ
Artinya: “Aku niat shalat sunnah Witir dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Niat Shalat Witir (untuk yang 1 rakaat atau penutup)
أُصَلِّيْ سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan minal witri rak’atan lillahi ta’âlâ
Artinya: “Aku niat shalat sunnah Witir satu rakaat karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara dan Ketentuan Shalat Witir
Shalat Witir merupakan shalat sunnah dengan rakaat ganjil. Shalat ini boleh dilaksanakan hanya 1 rakaat. Namun demikian, yang utama adalah 3 rakaat, dan lebih utama adalah 5 rakaat, kemudian 7 rakaat, lalu 9 rakaat. Adapun Shalat Witir yang paling sempurna adalah 11 rakaat, sekaligus sebagai jumlah maksimal.
Shalat Witir yang utama dilaksanakan secara terpisah tiap 2 rakaat, baru kemudian ditutup dengan 1 rakaat. Jika hendak Shalat Witir 3 rakaat, maka terlebih dahulu shalat Witir 2 rakaat, kemudian berdiri lagi untuk 1 rakaat sebagai penutupnya. Demikian pula jika hendak mengerjakan sebanyak 5, 7, 9, dan 11 rakaat.
Shalat Witir 3 rakaat boleh dilakukan langsung seperti halnya shalat Magrib. Namun menurut sebagian ulama, lebih utama dikerjakan 2 kali salam atau dipisah. Akan tetapi, shalat Witir 3 rakaat secara langsung lebih utama dibandingkan dengan hanya 1 rakaat.
Pada dasarnya, Shalat Witir merupakan shalat sunnah penutup bagi shalat malam. Maka, Witir sebaiknya dilakukan seusai mengerjakan berbagai shalat sunnah malam seperti: shalat tahajud, hajat, istikharah, dan lainnya.
Shalat Witir tidak dianjurkan berjamaah, kecuali pada bulan Ramadan.
Selanjutnya, surat yang dianjurkan untuk dibaca, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw, adalah sebagai berikut:
Rakaat pertama: surat al-A’la (Sabbihisma Rabbika);
Rakaat kedua: surat al-Kafirun; dan
Rakaat ketiga: surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas.
*