
Rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) 2023 di Trenggalek belum usai. Pengurus Cabang LP Ma’arif NU Trenggalek menggelar Lomba Jelajah Situs Sejarah Santri Trenggalek atau LJS3T, Sabtu (4/11).
Kegiatan ini diikuti ratusan anak dari SD/MI dan SMP/MTs di bawah naungan LP Ma’arif NU Trenggalek. Tujuannya adalah untuk menanamkan ke-NU-an sejak dini.
Satuan Komunitas Ma’arif (Sakoma) LP Ma’arif NU Trenggalek, Mahsun Ismail, mengungkapkan bahwa lomba ini diperuntukkan bagi Pramuka usia Penggalang. Yaitu anak-anak dengan usia 11 sampai 15 tahun yang bersekolah di SD/MI dan SMP/MTs atau yang sederajat.
“Even ini supaya merekonstruksi jihad anak-anak, dan bagi bangsa ini kita cerminkan lewat sejarah santri,” ungkap Mahsun, Sabtu (4/11).
Ditambahkan Mahsun, Hari Santri tanggal 22 Oktober yang ditandai dengan Resolusi Jihad merupakan awal mula sebelum puncaknya pada tanggal 10 November. Hal itulah yang ingin ditanamkan pada anak-anak.
Sebab banyak tokoh sejarah dari kalanga kiai dan santri yang sangat berjasa dalam perkembangan Islam. Namun cenderung tidak diingat oleh anak-anak, bahkan mulai dilupakan, termasuk makam para leluhur.
“Maka kemudian kita adakan lomba sejarah situs santri dari makam ke makam. Rutenya bergiliran, setiap tahun di satu kecamatan ke kecamatan lain yang disitu ada situs sejarah santri. Tahun ini memasuki tahun ke-5,” ujar mantan Kasatkorcab Banser Trenggalek tersebut.
Masih menurut Mahsun, beberapa lomba yang ditanamkan di JLS3T diantaranya adalah lomba tahlil, mewarnai menggambar logo NU, yel-yel, pioneering, dan lomba kepramukaan lainnya. Semuanya dikemas dalam 9 pos.
“Yang kita sebut dengan jelajah 9 pilar. Kita menggunakan nama-nama itu kita untuk menanamkan ke-NU-an kepada anak kita. Termasuk ada lomba membaca resolusi jihad, 9 pilar itu kita ambil dari mabadi khaira ummah,” imbuhnya.
Dari situ, anak-anak yang sebelumnya malas menghafal tahlil, menjelang lomba banyak anak yang bersemangat dalam menghafal tahlil. Ini juga berlaku untuk lomba-lomba lainnya.
Oleh karena itu, LP Ma’arif NU Trenggalek berharap kegiatan ini akan terus ada di setiap tahun.
Sementara itu, selain tingginya antusiasme peserta, tanggapan warga dan instansi lain juga cukup bagus. Jika di tahun-tahun sebelumnya hanya bersifat internal, tahun ini LP Ma’arif NU bersinergi dengan berbagai pihak.
Salah satu instansi yang digandeng adalah BAZNAS Trenggalek. Sinergi ini dilakukan khususnya dalam kegiatan bakti sosial bedah rumah.
Pewarta: Madchan Jazuli
Editor: Androw Dzulfikar