Lembaga pendidikan sekolah dan madrasah di bawah naungan LP Ma’arif NU Kabupaten Trenggalek bersiap untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM 100 persen pada Tahun Ajaran baru 2022/2023 nanti.
PTM 100 persen nantinya akan diselenggarakan oleh sekolah dan madrasah Ma’arif NU mulai dari jenjang RA/TK, PAUD, SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA/MK.
“Ini tindak lanjut implementasi Gerakan Sekolah Ma’arif. Dalam rangka mempersiapkan PTM 100 persen Tahun Ajaran baru, kita edukasi dengan sasaran sejumlah 250-an lembaga,” terang Ketua PC LP Ma’arif NU Trenggalek, Dr. Mohib Asrori, Senin (13/60).
Mengingat banyaknya lembaga, pelaksanaan sosialisasi dan edukasi persiapan PTM 100 persen tersebut dibagi ke dalam 5 zona dan bertahap.
Zona 1 terdiri dari Kecamatan Kampak, Munjungan, dan Gandusari. Zona 2 Kecamatan Panggul dan Dongko.
Zona 3 Kecamatan Karangan, Tugu, Suruh, dan Pule. Zona 4 Watulimo dan Durenan. Terakhir, Zona 5 Pogalan dan Trenggalek.
“Hari ini sudah masuk zona yang kedua. Besok di zona yang ketiga, di MTs Ma’arif Karangan,” imbuh Mohib.
Mohib menambahkan, pelaksanaan edukasi ini bekerja sama dengan Lembaga Kesehatan NU (LKNU). Di samping itu juga bersinergi dengan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Trenggalek.
“Intinya semua mempersiapkan bagaimana formula yang tepat sekolah-madrasah sehat menuju Pembelajaran Tatap Muka 100 persen,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, tiap peserta sosialisasi akan mendapatkan sertifikat dari Dinas Kesehatan, LP Ma’arif, dan Lembaga Kesehatan NU.
Selanjutnya, LP Ma’arif akan mengeluarkan Surat Edaran kepada semua lembaga untuk melaksanakan PTM 100 persen sesuai SKB 3 Menteri.
“Bagi yang sudah memenuhi syarat, kita dorong dengan menjaga regulasi dan memenuhi prokes yang ada. Sebab meski Covid sudah aman, tapi ya karea regulasi, kita tetap harus patuh pada aturan,” lanjut Mohib.
Masih menurut Mohib, pihaknya juga akan mengistruksikan kepada semua lembaga untuk melakukan MoU atau nota kesepahaman dengan Puskesmas setempat. Ini dilaksanakan setelah ada simulasi PTM 100 persen.
“Jadi, kran untuk (bidang) kesehatan hari ini sudah terbuka untuk lembaga Ma’arif, yang selama ini belum disentuh. Makanya kita tata barisannya supaya rapi,” katanya.
Persiapan PTM 100 persen untuk lembaga pendidikan di bawah naungan Ma’arif NU Trenggalek merupakan implementasi dari Gerakan Sekolah Ma’arif (GSM). Selain pelaksanaan PTM 100 persen, ada sejumlah indikator lain.
Di antaranya optimalisasi UKS/UKM (Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah), program Madrasah Digital, pendampingan akreditasi, dan layanan pendirian sekolah/madrasah baru.
“Sebetulnya rangkaian kegiatan ini maunya kita buat satu paket kegiatan maraton, diawali dari pembinaan dari Ketua PW LP Maarif Jatim. Tapi berhubung padatnya jadwal dan keterbatasan sumber daya kita, terpaksa kita laksanakan bertahap, yang penting selesai semua,” pungkas Mohib.
(arkha)