Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kampak bersama segenap kader dan warga nahdliyin tengah berikhtiar membebaskan lahan senilai Rp 1,2 miliar. Direncanakan, lahan yang kini ditempati NUsantara Mart tersebut bakal digunakan untuk kantor MWC dan Banom serta pusat kemandirian ekonomi warga NU Kampak.
“Lahan dan bangunan tersebut, selain untuk NUsantara Mart, juga untuk kantor dan pusat kegiatan sosial warga NU Kampak,” ungkap Sekretaris MWCNU Kampak sekaligus panitia pembebasan lahan, Kiai Imam Mujtahid, Sabtu (19/2/2022).
Dikatakan Kiai Tahid, lahan yang hendak dibebaskan berlokasi di RT 10, RW 03, Dusun Kademangan, Desa Bendoagung, dengan luas 620 meter persegi. Harga tersebut sudah termasuk bangunan yang selama ini disewa oleh Lembaga Perekonomian MWC NU Kampak untuk NUsantara Mart.
“Jadi setelah terbeli, nanti tinggal meneruskan lantai duanya untuk perkantoran dan lain-lain,” katanya.
Kiai Tahid menambahkan, upaya pembebasan lahan beserta bangunannya tersebut didasarkan atas kesepakatan dari beberapa kali musyawarah MWC NU Kampak sejak awal Januari kemarin.
Ada beberapa mekanisme penghimpunan infak yang ditetapkan. Misalnya melalui iuran pengurus MWC, rekening infak, penggalangan oleh Banom, serta penggalangan melalui masjid atau musala, jamaah Yasin, dan warga perantauan.
MWC juga melibatkan Banom-Banom serta Pimpinan Ranting NU se-Kecamatan Kampak. Adapun mekanisme penghimpunan infaknya disesuaikan dengan kearifan masing-masing.
Panitia juga menyediakan karcis infak bernomor registrasi sebanyak 12 ribu lembar, dengan nilai Rp 100 ribu per lembar.
“Hari ini (satu bulan berjalan) sudah terkumpul sekitar Rp 120 juta, itu dari iuran pengurus MWC saja. Ada yang satu orang (menginfakkan) Rp 25 juta. Saking semangatnya,” imbuhnya.
Mengenai target, Kiai Tahid menyebut bahwa dalam waktu tiga bulan pertama sudah terhimpun 50% dari kebutuhan. Sehingga bisa segera diserahkan kepada pemilik lahan, yaitu H. Sugini Fatoni.
Untuk itu, Kiai Tahid mengajak seluruh kader dan warga NU se-Kecamatan Kampak untuk menyukseskan pembebasan lahan strategis tersebut, sebagai pusat kegiatan sosial warga NU serta basis kemandirian jamaah maupun jam’iyah.
“Ada yang sempat mempertanyakan, kok untuk bisnis. Padahal sama sekali bukan. Sebab kemaslahatannya nanti tidak sebatas untuk organisasi, tetapi kembali kepada warga NU,” beber Kiai Tahid.
“Karena itu mari kita semua menyukseskan hajat kita bersama tersebut. Sebab seperti pesan pendiri NU bahwa kita harus ngurip-ngurip NU, bukan mencari hidup di NU. Siapa yang ikhlas menghidupi NU, maka dia akan dihidupi oleh Allah Swt dan kelak diakui menjadi santrinya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari,” pungkasnya.
MWC NU Kampak tengah berupaya untuk membebaskan lahan seluas 620 meter persegi yang terletak di timur SMPN 1 Kampak. Lahan tersebut selama ini disewa oleh oleh Lembaga Perekonomian MWC NU Kampak untuk dijadikan NUsantara Mart.
NUsantara Mart Kampak sendiri, hingga hari ini, merupakan toko ritel terbesar milik jamaah NU di kabupaten Trenggalek.
Bagi warga yang hendak berinfak untuk pembebasan lahan dan bangunan MWC NU Kampak, bisa menransfer ke rekening BRI 6551-01-031807-53-7 atas nama Panitia Pembelian Tanah dan Bangunan MWC NU Kampak.
Selain itu juga bisa langsung datang ke sekretariat panitia di NUsantara Mart MWC NU Kampak.
(arkha)