nutrenggalek.or.id – Dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Trenggalek membentuk Posko Peduli Covid-19, pada Kamis (26/3/2020).
Posko Peduli ini dibentuk dengan melibatkan segenap sumber daya, dari Lembaga dan Banom, yang mengakar hingga ke basis masyarakat.
“Ada NU Care LazisNU, GP Ansor dan Banser, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa, RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyah), serta LTM (Lembaga Takmir Masjid) yang terlibat. Selain itu juga Koordinator Bidang Pengkaderan NU se-Kabupaten Trenggalek,” ungkap Ustadz Yasin, Koordinator Posko Peduli.
Langkah awal dari Posko ini, lanjut Ustadz Yasin, terdiri dari dua hal pokok, yaitu langkah preventif dan edukasi.
“Untuk langkah preventif, relawan melakukan penyemprotan disinfektan secara serempak di seluruh daerah di Trenggalek, dengan sasaran awal masjid dan pondok pesantren,” lanjutnya.
Penyemprotan disinfektan itu sudah terlaksana pada Jum’at (27/3) pagi kemarin, agar masjid yang akan melaksanakan Salat Jum’at, jamaahnya merasa aman dan nyaman.
Langkah kedua adalah edukasi. Masih menurut Ustadz Yasin, setidaknya ada dua sasaran dari edukasi ini, yaitu masyarakat luas, dan warga Trenggalek yang baru saja pulang dari luar kota terutama dari Zona Merah.
Untuk masyarakat umum, muatan edukasi diantaranya adalah sebagaimana dianjurkan oleh instansi kesehatan, berdiam diri di rumah, seperti Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan perilaku hidup sehat lainnya.
“Nah, yang sangat penting sebenarnya ini, mengedukasi bagaimana menyikapi seandainya ada kerabat atau tetangga yang baru pulang dari luar kota. Agar tidak ada stigma negatif yang berkembang, namun masyarakat tetap aman dan tenang,” imbuhnya.
Adapun untuk sasaran warga Trenggalek yang baru saja pulang dari luar kota, Ustadz Yasin mengaku masih belum menemukan format yang tepat, dan masih akan dirapatkan dengan tim. Intinya agar para pendatang secara sadar melapor ke instansi kesehatan dan mengikuti protokol yang telah ditetapkan.
Materi edukasi lain yang juga tidak kalah penting yang disampaikan ke masyarakat adalah mengenai pentingnya informasi yang benar dan terhindar dari hoax, terutama informasi mengenai wabah Corona ini. Tujuannya, agar masyarakat tidak panik.
“Karena menurut kaidah, sikap yang panik hanya akan mendekatkan ke penyakit. Dan sebaliknya kalau masyarakat tenang, itu adalah setengah dari obat,” pungkas Ustadz Yasin.
“Kita juga sudah menyebar pamflet yang berisi sosialisasi dan edukasi ke masjid-masjid, pondok pesantren, madrasah,”
Posko Peduli Covid-19 PCNU Trenggalek ini dibentuk dengan melibatkan sumber daya dari Lembaga dan Banom di tingkat Cabang, MWC, hingga Ranting. Adapun penyediaan barang seperti disinfektan berasal dari swadaya di tiap tingkatan. Di beberapa lokasi, aksi para relawan dilakukan dengan bersinergi dengan unsur Pemerintah Desa setempat.
(Androw Dzulfikar/Zein Ave)