Pimpinan memiliki peran vital dalam jalan dan dinamika organisasi. Bersamaan memiliki relasi kuasa dalam organisasi, seorang pemimpin memiliki tanggung jawab di pundaknya: mengakumulasi gagasan dan harapan para anggota di tiap generasi.
Oleh karena itu, perlu adanya regenerasi seperti Rapat Tahunan Komisariat (RTK) yang dilakukan Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Boemi Sopal Dewantara (BSD) Trenggalek
RTK berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Huda Rejowinangun pada Sabtu (15/07/2023). Dengan mengusung tema “Meneguhkan Estafet Kepengurusan dalam Lingkup Pergerakan”.
- Baca juga: Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII Boemi Sopal Trenggalek Digelar dengan Diawali Pelantikan Pengurus
Muhammad Maskur Muhsin Ketua Pelaksana RTK PMII BSD Trenggalek mengungkapkan, makna tema tersebut sebagai upaya untuk memperkuat kepemimpinan dan tanggung jawab pengurus yang baru dalam rangka mendorong pergerakan atau aktivitas yang relevan dengan tujuan organisasi.
“Maksud dari ‘Meneguhkan Estafet Kepengurusan” adalah memperkuat, mengokohkan, atau mengonsolidasikan kepemimpinan dan tanggung jawab para pengurus yang baru dalam organisasi,” kata Maskur.
Lebih lanjut, hal ini mengisyaratkan adanya suatu transisi atau pergantian dalam kepemimpinan organisasi tersebut, di mana pengurus sebelumnya dianggap kurang bertanggung jawab.
“Jika dibedah ‘Lingkup pergerakan” merujuk pada ruang lingkup atau bidang kerja yang melibatkan aktivitas atau gerakan yang dilakukan oleh PMII Boemi Sopal Dewantara Trenggalek,” ujar Maskur.
Dalam konteks ini, pergerakan merujuk berbagai kegiatan organisasi. Seperti kegiatan sosial, pengembangan potensi diri, pengabdian kepada masyarakat, atau aktivitas lain yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Maskur juga mengungkapkan, makna dalam tema juga terdapat keinginan untuk memperbaiki kurangnya tanggung jawab pengurus sebelumnya seperti hilang-hilangan dan sulit dihubungi. Serta, menjadikan pergantian kepemimpinan sebagai momen yang penting untuk memulai langkah-langkah baru dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
“Apapun itu kami percaya tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk kinerja organisasi. Secara kelembagaan kami menilai masa bakti kemarin (2022-2023) masih banyak kekurangan seperti kurangnya rasa tanggung jawab,” ujar laki-laki asal Desa Jajar tersebut.
Kendati demikian, Maskur percaya dengan semangat baru dan juga adanya regenerasi dalam pengurusan bisa membenahi kekurangan-kekurangan yang ada. Terutama antusiasme anggota baru juga cukup tinggi untuk ikut kegiatan RTK PMII BSD Trenggalek.
“Alhamdulillah, antusiasme peserta terutama anak baru cukup tinggi. Kami melihat PMII BSD [ada harapan] bisa berjalan lebih baik lagi. Tentu dengan dukungan dan loyalitas mutlak para anggota,” tandas Maskur.
(Muhammad Nurafan Kudori)