Pondok Pesantren Putri Mamba’ul Huda (P3MH) Baruharjo Durenan Trenggalek memborong empat juara lomba pidato dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2023.
Keempat santri tersebut adalah Eka Fibri Yuliani dan Alia Faulina Agustin yang menyabet Juara I. Kemudian Alia Faulina Agustin Juara II, serta Aura Bintan Aulia Juara III. Sementara untuk tingkat anak-anak, delegasi P3MH juga meraih Juara III melalui Raisya Dwi Mulyaningrum.
Lomba Da’i/Dai’yah dilaksanakan di NU Mart Durenan. Even ini diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Durenan, Trenggalek.
Aura Bintan Aulia, Juara III lomba pidato, mengatakan bahwa persiapan lomba hanya dua minggu. Ia mengaku tidak menyangka ia bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.
Aura juga mengaku, dari beberapa peserta yang lain, ia bisa mempetik pengalaman-pengalaman dari penyampaian pidato.
“Materi yang saya sampaikan itu santri bertumbuh berdaya dan berkarya,” ungkap Aura saat ditemui di ndalem pondok, Jum’at, (24/11/2023).
Menurutnya, ini sebenarnya awal mendapat masukan dari teman dan orang sekitar bahwa public speaking bagus. Sehingga membuat ia tertarik untuk mengolah kemampuan menjadi lebih meningkat lagi.
Siswa kelas XII ini juga menceritakan masukan dan kesan dari dewan juri saat lomba.
“Santri zaman sekarang jangan hanya begitu-gitu terus, santri harus bisa berkembang dan berkembang,” ungkapnya menirukan masukan juri.
Ia berharap di tahun yang akan datang, ia lebih bisa mengikuti zaman dan memetik ilmu-ilmu yang lebih bermanfaat dari berbagai bidang.
Di sisin lain, mentor sekaligus pembina P3MH, Rodliyatan Mardliyah mengucapkan rasa syukur atas perolehan ini. Pasalnya, delegasi pondok mengirimkan empat santri, semuanya masuk juara sekaligus di dua kategori.
Terlebih, peserta lomba dari berbagai utusan pondok pesantren yang notabene memiliki kuantitas dan kualitas. Namun, beliau memberikan motivasi kepada santri untuk memberikan yang terbaik tanpa memandang dari mana dan peserta lainnya.
“Alhamdulillah, itu ada dua kategori remaja dan untuk anak-anak dua-duanya mendapat juara,” ujar Ning Mardliyah, sapaannya.
Alumnus UIN SATU jurusan Bahasa dan Sastra Arab ini dalam mendidik santri-santri lebih pada kedisiplinan, sesuai target sampai menumbuhkan percaya diri. Santri putri yang mengikuti lomba mendapat kejutan dengan berpidato dihadapan santri putra di masjid secara mendadak.
“Itu barangkali saya memberikan surprise mental mungkin menjadi lebih tampil percaya diri dari sedari dini,” terangnya.
Ia berharap bahwa diraihnya prestasi tersebut bisa membantu semangat para santri, baik di tingkat anak-anak maupun remaja. Banyak respon positif dari santri ingin mengikuti lomba yang lain san juga dari wali santri.
“Termasuk menambah relasi teman-teman dari pondok lain. Bertambah pengalaman, pasti,” paparnya.
