nutrenggalek.or.id – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Jawa Timur menggelar Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) angkatan ke-13 di Kabupaten Trenggalek tepatnya di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (PPNU) Assalam Desa Sumbergayam Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek , Jumat-Ahad (20-22 September 2019).
Pelaksanaan MKNU PW NU Jawa Timur angkatan ke-13 ini merupakan MKNU yang pertama kali digelar dilingkup Pengurus Cabang (PC) NU Trenggalek dan dibuka secara langsung oleh KH. Marzuki Mustamar (Ketua PW NU Jawa Timur).
Kegiatan difasilitasi langsung oleh tim MKNU dari Pengurus Wilayah NU Jawa Timur. Hadir pula sebagai narasumber, Drs. KH. Abdul Mujib Syadzili PW NU Jawa Timur, Agus Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar) Ponpes. Al Falah Ploso-Kediri, Dr. H. Muhammad Makruf Syah, S.H., M.H, Drs. KH. Ahsanul Haq, M.Pd, Andry Dewanto Ahmad, S.H., M.H, Ir. H. Muhammad Qoderi, M.T, KH. Abdus Salam Sochib, Ir. KH. Abdul Wahid Mahfudz, H. Muhammad Hakim Jayli, M.Si, Drs. KH. Romadlon Chotib.
Selain itu, narasumber juga diisi dari tim lokal PCNU Trenggalek dan dibaiat langsung oleh KH. Abdul Matin Djawahir Wakil Rais Syuriah PW NU Jawa Timur.
“Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) angkatan ke-13 diikuti oleh sekitar 164 peserta, terdiri dari Pengurus Cabang, MWC NU Zona 1 (Durenan, Pogalan, Trenggalek, dan Bendungan), Badan otonom, Pengurus Ranting, Guru, dan juga 21 Kepala Madrasah lingkup Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Durenan’’, papar KH. Mukholis Ridwan Wakil Ketua PCNU Trenggalek
“MKNU kali ini selain dinarasumberi langsung oleh sebagian besar utusan PW NU Jawa Timur yang kompeten dibidangnya, tetapi juga memuat materi-materi yang sangat berbobot. Mulai dari penguatan wawasan ahlussunnah wal jamaah, manajemen organisasi NU, pemberdayaan ekonomi, cita-cita dan strategi perjuangan NU, relasi dan respon NU terhadap idiologi serta negara, islam nusantara, hingga materi yang paling kekinian di era mienial ini yaitu Strategi dakwah NU melalui teknologi media’, imbuh beliau.
“Peserta MKNU yang menyelesaikan hingga akhir mereka memperoleh sertifikat langsung dari PBNU, sertifikat tersebut ditanda tangani oleh Ketua Umum, Sekretaris Jendral, Rois Amm, dan Khatib Amm PBNU”. Pungkas KH. Mukholis.
Redaktur : Bay/MNI