Pimpinan Cabang Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kabupaten Trenggalek menggelar audiensi dengan Bupati Trenggalek, HM. Nur Arifin, di pendapa Manggala Praja Nugraha, pada Rabu (21/4/2021) siang hari.
Audiensi ini bertujuan untuk memperkuat syiar organisasi, yakni memperkenalkan JQHNU kepada masyarakat kabupaten Trenggalek, termasuk kepada Bupati.
“JQHNU, khususnya di Trenggalek, tergolong Banom NU yang masih baru. Karena itu kami terus bergerak, termasuk melalui audiensi dengan Bapak Bupati sebagai unsur pemerintahan,” ungkap Ketua PC JQHNU Trenggalek, Ustadz Rizal Furqan Ramadhan.
Kepada Bupati Nur Arifin, Gus Rizal, sapaan akrabnya, memperkenalkan keberadaan JQHNU sebagai Banom PCNU Trenggalek serta segenap program kerjanya.
Ia juga menyampaikan bahwa meskipun masih berusia sekitar 1,5 tahun, namun JQHNU Trenggalek telah mengadakan banyak kegiatan serta berhasil membentuk struktur PAC (Pimpinan Anak Cabang) hampir di seluruh kecamatan.
“Alhamdulillah, Bapak Bupati menerima silaturahim kami dengan hangat dan sangat mendukung keberadaan JQHNU di Trenggalek,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Gus Rizal yang mengajak jajaran pengurus harian juga menyampaikan bahwa di Kabupaten Trenggalek masih jarang diadakan even yang berkaitan dengan tilawah dan qiraah, baik dalam bentuk kejuaraan maupun pembinaan.
Padahal sebenarnya, kebutuhan masyarakat akan qari’ atau qari’ah dan juga huffadz akan terus ada, misalnya ketika hajatan atau acara keagamaan lainnya. Belum lagi untuk kepentingan kejuaraan yang akan membawa nama Kabupaten Trenggalek.
“Saya juga sampaikan ke Pak Bupati bahwa JQHNU hadir untuk itu, dan beliau Pak Bupati juga mengamini,” tandasnya.
Audiensi kepada Bupati merupakan bagian dari upaya Gus Rizal dan jajaran pengurus untuk terus memperkenalkan JQHNU Trenggalek kepada masyarakat.
Upaya tersebut terbilang membuahkan hasil. Sejak dilantik pada Oktober 2019 lalu, setidaknya sudah terbentuk 10 PAC dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek. Bahkan di antaranya sudah memiliki agenda rutin.
Meskipun demikian, upaya memperkuat syiar JQHNU ini bukan tanpa tantangan.
“Masyarakat NU sendiri banyak yang belum tahu (akan keberadaan JQHNU, red),” kata Gus Rizal.
Karena itu, ia bersama jajaran pengurus terus bergerak, menjalin silaturahim dan sinergi dengan pihak-pihak yang berkaitan, utamanya agar segera terbentuk PAC di seluruh kecamatan dan memiliki kegiatan rutin. Dengan begitu, masyarakat akan semakin mengenal organisasi JQHNU.
Tantangan lainnya, menurut Gus Rizal, adalah kurangnya pemahaman ke-NU-an di kalangan huffazh. Padahal hampir semuanya beramaliah ala NU.
“Banyak teman-teman yang tidak paham sepenuhnya NU itu bagaimana, Aswaja an-Nahdliyyah itu seperti apa,” ungkapnya.
Untuk itu, JQHNU Trengglek, masih menurut Gus Rizal, perlu segera menyelenggarakan pembinaan ke-NU-an kepada mereka agar tidak diserobot oleh organisasi lain.
“Poin-poin itu semua saya sampaikan kepada Pak Bupati, dan alhamdulilah beliau menanggapi dengan antusias, bahkan memberi sejumlah saran dan masukan kepada kami,” pungkasnya.
(Androw Dzulfikar)