Kaderisasi bisa dikatakan sebagai jantung sebuah organisasi. Bukan tanpa alasan, dalam kaderisasi terdapat proses pembinaan dan penguatan mental kader secara teratur dan sistematis. Yang bertujuan menciptakan kader berintegritas, militan, berkomitmen, dan berkualitas tinggi.
Oleh karena itu, Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Trenggalek mengadakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) IV. Kegiatan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Darul Muttaqin, Desa Jatiprahu, Kecamatan Gandusari, Trenggalek.
Pada PKD tahun 2023 ini, PMII Komisariat STIT Sunan Giri mengambil Tema ‘Bergerak, Berdampak, Merawat Peradaban’.
Ketua Pelaksana, A’thina Zumrotal Mujtahidah, mengungkapkan, makna tema tersebut supaya para kader bisa melakukan estafet kepengurusan, melakukan estafet kepengurusan dan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya dalam merawat peradaban manusia.
“Untuk wujud implementasinya, jadi, harapannya itu untuk seluruh kader PMII, khususnya peserta PKD itu kedepannya lebih memiliki jiwa kesadaran dalam berorganisasi. Bisa mewujudkan nilai-nilai PMII dalam kehidupan sehari-hari,” ujar A’thina.
- Baca juga: Regenerasi Pimpinan PMII Komisariat BSD Trenggalek, Pengurus Baru Harus Lebih Bertanggung Jawab
Lanjutnya, setelah kegiatan, peserta PKD diberi tindak lanjut dari materi yang telah diberikan. Salah satunya analisis sosial dengan terjun langsung di masyarakat.
Kegiatan berlangsung mulai Jum’at (4/8) hingga Senin (7/8). Adapun peserta PKD ini berjumlah 15 orang.
Sebelum melangsungkan PKD, pada hari pertama diawali dengan pelantikan pengurus baru PMII Komisariat STIT Sunan Giri Trenggalek oleh Ketua PMII Cabang Trenggalek Masjudin.
“Harapannya dengan adanya PKD ini, di Komisariat Sunan Giri Trenggalek, semoga kedepannya itu membentuk kader-kader komisariat yang aktif, kritis, dan progresif,” tandas A’thina.
Pewarta: Maskur & Ayuk Mashudi
Foto: Muhammad Nurafan Kudori