Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Trenggalek menggelar peringatan Harlah ke-99 Nahdlatul Ulama di aula lantai 3 Gedung NU Trenggalek di Jalan Panglima Sudirman No. 26, Ngantru, Trenggalek, Sabtu (19/2/2022).
Peringatan Harlah ke-99 NU menghadirkan Pengurus PWNU Jawa Timur, KH. Dr. Romadhon Khatib.
Acara diikuti oleh Pengurus Harian PCNU Trenggalek dari jajaran Syuriah, dan Tanfidziyah, Lembaga, beserta Badan Otonom. Selain itu juga diikuti oleh MWC NU se-kabupaten Trenggalek.
Ketua PCNU Trenggalek, KH Muh Fatkhulloh Sholeh, dalam sambutannya mengatakan, peringatan Harlah ke-99 ini dilaksanakan dalam semangat menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama.
“Tagline ‘Merawat Jagat, Membangun Peradaban Dunia’, artinya adalah NU ke depan harus melanjutkan semangat Islam rahmatan lil ‘alamin, (yaitu) Islam Nusantara, dan tentunya juga semangat cinta NKRI,” ungkap Gus Loh, sapaannya.
Gus Loh melanjutkan, semangat menyongsong kebangkitan satu abad NU tersebut harus berlaku di bidang apapun, serta tidak hanya kepada manusia tetapi juga alam semesta secara kaffah.
“Tantangan NU ke depan tidak hanya sebatas Indonesia saja, tetapi basisnya adalah global. Itulah maksud dari tema Harlah ke-99 NU kali ini,” tambahnya.
Oleh karena itu pengasuh PP. Bumi Hidayah Attaqwa Kedunglurah Pogalan tersebut mengharapkan kepada para pengurus, terutama kepada para generasi muda NU, untuk mempersiapkan diri baik secara personal maupun organisasional.
“Kita pupuk kemampuan berorganisasi yang sehat, dengan semangat ikhlas dan rela berkorban. Sebab kita di NU adalah khadim yang melayani umat, dengan mengharap barokahnya para kiai dan masyayikh,” kata Gus Loh.
Hal senada disampaikan Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Timur, KH. Dr. Romadhon Khotib. Menurut Kiai Romadhon, di akhir zaman ini, muncul fenomena banyaknya umat yang lari dari ulama dan fuqaha (ahli fikih).
Karena itu, pengurus NU dan kadernya harus terus dekat dengan ulama, serta berpegang teguh bi ilmil ulama’ (dengan ilmu para ulama).
“Karena ketika lari dari ulama, yang hilang adalah keberkahan hidup,” ungkapnya saat mengisi refleksi peringatan Harlah.
Lebih lanjut, makna dari ‘Merawat Jagat, Membangun Peradaban’ yang menjadi tema Harlah ke-99 NU yaitu bagaimana Nahdlatul Ulama berperan dalam mengisi nilai-nilai keagamaan yang sejuk, serta menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang toleransi dan gotong royong.
“Makna merawat jagat seperti ‘ibadatul ubad’ (ibadahnya orang-orang yang ahli ibadah, red), yaitu terciptanya ibadah yang tenang, khusyuk, dan nyaman di tengah masyarakat yang majemuk,” pungkas Kiai Romadhon.
Peringatan Harlah ke-99 yang diselenggarakan PCNU Trenggalek bertempat di aula lantai 3 Gedung NU Trenggalek. Hadir di acara tersebut antara lain Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah, beserta para masyayikh seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Syafi’i, KH. Imam Rosyidi, dan lainnya.
Sementara di lantai 2, dilaksanakan baksos pengobatan katarak serta pembagian kaca mata gratis bagi pelajar, santri, dan orang tua yang kurang mampu.
(arkha)