Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Durenan Kabupaten Trenggalek melakukan ziarah ke makam para masyayikh sekaligus pejuang kemerdekaan, Ahad (22/10).
Sekretaris MWCNU Durenan, Samsudin, mengatakan, ziarah dilaksanakan untuk menghormati serta mengambil spirit perjuangan para masyayikh yang sejak awal berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Sejak awal, yang berjuang mati-matian di garda depan adalah kalangan santri dan ulama, termasuk perwakilan BPUPKI,” terang Samsudin.
Makam pertama yang diziarahi adalah makam Kiai Abdul Mahsyir atau lebih dikenal dengan Mbah Mesir. Makamnya terletak di Makam Joglo, Semarum, Kecamatan Durenan.
Di komplek makam tersebut, juga terdapat beberapa masyayikh, termasuk Kiai Abdul Mu’in yang merupakan Rais Syuriah PCNU Trenggalek di masa awal dibentuk. Kiai Abdul Mu’in sendiri merupakan cucu dari Mbah Mesir.
Ziarah dilanjutkan ke makam KH Badruddin di Pesantren Darussalam Jajar, Kamulan.
“Beliau adalah tokoh pejuang yang ada di Barisan Hizbullah bersama Kiai Mu’in (cucu Mbah Mesir),” imbuhnya.
Kompleks makam terakhir yang dituju adalah makam Kanjengan, Gunung Cilik. Sebab, di makam ini banyak masyayikh dan pengasuh pesantren dimakamkan.
“Ada makam Kiai Mahmud Ihsan Yunus, Kiai Nafii Jumadi, Gus Muhdhor, dan tokoh ulama lainnya,” ujar Kepala SMA Islam Durenan ini.
Selain itu, di kompleks makam Gunung Cilik juga disemayamkan para tokoh pemerintahan terdahulu seperti Bupati Ponorogo KRTAA Sosroprawiro, Bupati Tulungagung KPPA Sosrodiningrat, Bupati Surabaya KRA Musono Sosrodiningrat, dan lainnya.
“Yang jelas para ulama dan santri memiliki andil besar melawan penjajah, di antaranya melalui Barisan Hizbullah dan Laskar Sabilillah. Jadi Hari Santri ini merupakan pengakuan dan penghargaan dari pemerintah terkait hal itu,” tambahnya.
“Dan peristiwa 10 November yang selama ini diperingati sebagai Hari Pahlawan itu dimotori oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari yang mengeluarkan Resolusi Jihad, bahwa radius 90 kilometer semua wajib berjuang membela negara, karena hubbul wathan minal iman,” pungkasnya.
Ziarah masyayikh juga dilakukan oleh seluruh MWC NU se-Kabupaten Trenggalek. Ziarah masyayikh ini merupakan agenda wajib yang diinstruksikan oleh PBNU dalam rangka memperingati Hari Santri Tahun 2023 ini.
Selain ziarah, agenda wajib lainnya antara lain pembacaan 1 Milyar Shalawat Nariyah, Apel Hari Santri, pawai, dan bakti sosial.
Pewarta: Madchan Jazuli
Editor: Androw Dzulfikar