Oleh: Inggar Asis Pratama; Kelas PGSD 2 C; NIM 202110430311091

Layaknya sebuah pertunjukan wayang yang dipegang oleh seorang dalang. Tidak sembarang orang mampu menjalankan sebuah alur pertunjukan dan mengerti karakteristik masing-masing individu untuk menjalakan peran. Diperlukan keahlian dan ketrampilan sehingga cerita dapat berlangsung dengan sempurna.

Negara juga harus punya dalang penggerak sebuah pembangunan. Sebuah negara mampu berkembang dan maju apabila memiliki Sumber Daya Manuasia yang memadai. Sumber Daya Manusia yang memadai ini adalah orang-orang yang memiliki ketrampilan, berwawasan luas, berpengalaman tinggi, sehingga mampu membuat sebuah perubahan yang baik untuk negaranya. Semua itu dapat diraih melalui pendidikan.

Pendidikan memiliki peranan yang besar dalam sebuah pembangunan. Manuasia-manusia unggul terlahir dari penddikan yang berhasil. Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, ketrampilan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi melalui pelatihan, pengajaran, dan penelitian. Biasanya pembelajaran berlangsung dibawah bimbingan seorang pengajar, atau secara otodidak.

Pendidikan tidak hanya berlangsung dalam ruang kelas namun berjalan beriringan dengan kehidupan. Kita dapat belajar dari manapun, kapanpun, dan dengan siapa saja. Pendidikan tidak hanya sekedar tentang gelar, nilai, dan penghargaan, namun yang terpenting adalah kebermanfaatan di masa yang akan datang. Keberhasilan suatu proses pendidikan tidak terlepas dari tripusat pendidikan, metode pembelajaran, modalitas belajar, dan sarana pendukung lainnya.

Keluarga, sekolah, dan lingkungan atau disebut dengan tripusat pendidikan merupakan hal yang mendasari sebuah proses pembelajaran. Pendidikan pertama dimulai dari keluarga. Di sini lah orang tua memilki peran sebagai peletak dasar pendidikan. Sikap dan karakter pertama muncul dari lingkungan keluarga. Keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah pendidikan. Apabila keluarga tidak mampu meletakkan dasar pendidikan yang tepat, akan berpengaruh terhadap tripusat pendidikan yang lain.

Yang kedua adalah lingkungan sekolah, di sini lah serangkaian proses pembelajaran yang sesungguhnya berlangsung. Lingkungan sekolah tempat anak menimba ilmu, berkembang, menggali dan mengembangkan bakat, minat, dan mencari jati diri, sehingga harus ditunjang dengan bebagai aspek demi keberhasilan sebuah pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran juga tidak terlepas dari peran guru, sehingga guru harus memiliki berbagai keterampilan, mampu membuat suasana belajar yang nyaman, dan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam proses pembelajaran.

Yang terakhir dari tripusat pendidikan adalah masyarakat. Ternyata masyarakat tidak kalah penting dari keluarga dan sekolah, karena proses pematangan karakter seseorang sering berlangsung di lingkungan ini. Untuk itu penting untuk memilih lingkungan yang membangun.

Metode belajar yang tepat oleh setiap peserta didik, modalitas yang terpenuhi dan sarana dan prasarana yang memadai, turut membuat tercapainya pembelajaran yang sempurna.  Penting untuk mengubah metode pembelajaran kuno (ceramah) menjadi metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Sehingga peserta dapat memperoleh pembelajaran sesuai dengan kemampuannya. Apabila metode pembelajaran tidak diselaraskan dengan modalitas belajar siswa, maka proses pembelajaran dapat dikatakan belum berhasil.

Pembangunan merupakan proses perbaikan yang berkesinambungan pada suatu masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik atau lebih sejahtera, sehingga terdapat beberapa cara untuk menentukan tingkat kesejahteraan pada suatu negara. Sebuah pembangunan memerlukan pendidikan yang berhasil untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul untuk mencapainya. Pendidikan tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak didukung dengan berbagai aspek seperti yang telah dijelaskan di atas. Dalam pembangunan, upaya membangun sumber daya manusia melalui pendidikan adalah hal yang pertama harus dilaksanakan, dan bila ini dilakukan maka kesejahteraan rakyat akan mengikuti.

Dalam pembangunan sebuah negara, seseorang berhak memilih peran sesuai dengan kemampuannya. Kesempatan untuk generasi penerus membuat negara ini semakin maju. Karena kesempatan untuk mengenyam pendidikan sangat besar, keterbatasan finanasial tidak menjadi masalah besar apabila memiliki kemauan yang besar juga.

Upaya menuju bangsa Indonesia yang mandiri dan berdaya saing tinggi tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan program pendidikan nasional. Ini disebabkan tenaga utama penggerak pembangunan nasional adalah produk pendidikan. Program pendidikan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia pembangunan harus diakui secara tepat jalur, dan menjadi prioritas dalam program pembangunan nasional. Apabila agenda pembangunan pendidikan berada pada jalur yang kurang tepat, atau tidak menjadi prioritas pembangunan nasional, upaya menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa mandiri dan berdaya saing sesuai dengan visi pembangunan nasional jangka panjang tidak terealisasi.*

* Opini oleh Inggar Asis Pratama, pengurus PAC IPPNU Bendungan.
You May Also Like

Muslimah Berkarya, Muslimah Berdaya

Opini – Berstatus sebagai seorang muslimah berkarya, muslimah berdaya di era milenial ini memang dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam membentuk karakter yang

Menghindari Sikap Ekstrim Dalam Beragama

Ustazah Atik Lum’atul Hauro * Salah satu penyebab sikap ekstrim terhadap agama…

Kiai Ichsan Permadi, Teladan Terbaik Dalam Dakwah

Oleh: Ust. Habib Wakidatul Ihtiar* Masih terngiang dalam ingatan kami, ketika beberapa…

Untuk Kita Renungkan: Sebuah Catatan di Penghujung Tahun

Untuk Kita Renungkan: sebuah judul lagu yang booming dan melegenda dari seorang…