Hari kedua paska banjir, puluhan personil Banser dan relawan lain terus berupaya membersihkan lumpur yang merendam jalan raya dan sejumlah fasilitas umum di Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo.
Namun mengingat kondisi yang cukup parah, mereka merasa kewalahan.
Seperti dikatakan Murjianto, relawan Banser yang terjun ke lokasi, apabila mengandalkan tenaga relawan yang ada di sana, perlu lebih dari 5 hari untuk membersihkan lumpur.
“Tidak cukup 5 hari untuk membersihkan lumpur. Apalagi jika turun hujan lagi,” ungkap Jari, sapaannya, pada Selasa (11/10) lewat aplikasi Whatsapp.
Jari mengaku kewalahan, apalagi mengingat dari jumlah relawan yang ada, sebagian besar berasal dari Banser.
Jari melanjutkan, panjang jalan raya yang terpendam lumpur mencapai 1 km. Jika ditambah jalan perkampungan, mencapai 2 km lebih.
Kondisi itu diperparah dengan banyaknya batang pohon yang tergeletak di sepanjang jalan akibat terbawa air.
Menurut Jari, puluhan relawan terus bergotong-royong membersihkan lumpur. Selain dari TNI dan kepolisian, juga ada dari Rescue, Banser, dan komunitas lain seperti pecinta alam Niponk.
Dari jumlah relawan tersebut, Banser merupakan relawan paling banyak.
“Relawan yang terjun sangat kurang. Kami di lapangan benar-benar kewalahan,” imbuhnya.
“Kami sangat berharap bantuan sahabat-sahabat Banser yang dari luar Watulimo,” pungkasnya.
- Baca juga: Banjir Bandang Tasikmadu, Puluhan Banser Bersihkan SD yang Terendam Lumpur dan Bantu Dapur Umum
Dikonfirmasi terpisah, Ketua PAC GP Ansor Watulimo Murdiyanto mengatakan, di hari kedua paska banjir ini, pihaknya menerjunkan 40 personil. Mereka dikonsentrasikan untuk membersihkan jalan raya dan Balai Desa Tasikmadu.
“Banser Watulimo sebenarnya ada 250-an personil. Tapi karena banyak dari mereka yang rumahnya juga terdampak, kita tidak bisa terjun maksimal. Jadi kita gilir,” ujar Ndan Murdi, sapaannya.
Dikatakan Ndan Murdi, hampir semua desa di Kecamatan Watulimo terdampak banjir. Bahkan sebagian mengalami longsor. Sehingga personil Banser di kesatuan Satkoryon Watulimo juga fokus melakukan giat di desanya masing-masing.
“Jadi terpaksa giat baksos oleh Satkoryon Banser Watulimo kami bagi menjadi beberapa kelompok. Mereka kita sebar ke seluruh desa terdampak bencana di wilayah Kecamatan Watulimo,” pungkasnya.
(Androw Dzulfikar)