Warta – Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Karangan Kabupaten Trenggalek menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) di Madrasah Diniyah Darussalam, Desa Sukowetan, pada Jumat (11/6) hingga Ahad (13/6).
Kaderisasi internal tersebut diikuti oleh 80 peserta dari perwakilan Anak Cabang se-Kabupaten Trenggalek.
“Peserta telah melebihi batas, yang awalnya target 60 peserta bertambah 20 peserta,” tutur Ketua PAC GP Ansor Karangan, H. Fatkul Munit.
PKD dan Diklatsar merupakan dua kegiatan yang berbeda. PKD lebih ke pengkaderan dari ranah GP Ansor, sedangkan Diklatsar untuk kader Banser sehingga lebih bersifat semi-militer. Namun, keduanya merupakan kaderisasi tingkat dasar dan memiliki tujuan yang sama yaitu menambah kader GP Ansor serta Banser.
Kaderisasi dalam setiap organisasi merupakan hal wajib. Dalam GP Ansor sendiri, untuk menjadi anggota tidak perlu melewati kaderisasi. Akan tetapi, jika ingin menjadi seorang kader, anggota wajib melewati Diklat. Dalam kaderisasi, biasanya akan ditemui kader-kader yang benar-benar mumpuni untuk meneruskan kepengurusan.
Kegiatan PKD dan Diklatsar kemarin merupakan solusi alternatif bagi kegiatan DTD (Diklat Terpadu Dasar) yang tidak bisa diselenggarakan karena situasi pandemi. Untuk mengoptimalkan kaderisasi maka dibuatlah kegiatan gabungan berupa PKD dan Diklatsar.
Pelaksanaan dua kegiatan tersebut relatif berjalan lancar dan tidak ada kendala yang berarti. Namun karena masih di masa pandemi, kegiatan harus memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
Haji Munit, sapaan akrabnya, berharap, PKD dan Diklatsar bisa membentuk kader-kader yang militan sebagai tujuan utama dari pengkaderan tersebut.
“Dan tentunya muncul bibit-bibit dari Ansor mapun Banser yang dapat mengukuhkan agama, bangsa, dan negeri, serta NU (Nahdhatul Ulama),” pungkasnya saat diwawancarai pada Minggu (11/7/21) di Kantor PGRI Trenggalek.
(azizah/androw)
- Baca juga: Gerakan Pemuda Ansor Durenan Mulai Berbenah