nutrenggalek.or.id – Di tahun 2020 ini nanti, jangan kaget jika pada hari-hari tertentu Anda menjumpai bapak atau ibu guru yang mengajar di sekolah Ma’arif Kabupaten Trenggalek berpenampilan baru dan khas. Pasalnya, Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (PC LP Ma’arif NU) Trenggalek, sejak akhir tahun kemarin mencanangkan sebuah gerakan seragamisasi, yang dinamai Gerakan Ayo Seragam Ma’arif.
Gerakan Ayo Seragam Ma’arif adalah sebuah program PC LP Ma’arif NU Trenggalek, agar guru Ma’arif yang ada di kota tempe kripik ini memiliki seragam batik Ma’arif sendiri, dengan motif khas Trenggalek, dan dikenakan pada hari-hari yang ditentukan.
“Nanti setiap hari Kamis minggu ketiga tiap bulan, seluruh guru Ma’arif yang ada di Trenggalek mengenakan pakaian seragam batik khas Trenggalek,” ungkap Sekretaris PC LP Ma’arif NU Trenggalek, Dr. Mohib Asrori, MSI, seusai acara Rapat Koordinasi di Gedung NU Trenggalek, Selasa (21/1/2020).
Mohib menambahkan, seragamisasi ini mempunyai banyak tujuan. Diantaranya adalah penguatan identitas dan ideologi, serta meningkatkan nilai profesionalisme organisasi, sehingga mampu memupuk motivasi guru-guru Ma’arif Trenggalek dalam berkhidmat di Nahdlatul Ulama melalui medan pendidikan.
“Simpelnya, biar jama’ah kita yang banyak ini bisa ‘kelihatan’. Biar nggak kalah dengan organisasi lain yang kesannya lebih eksis sebab kekompakan mereka dalam berseragam,” imbuh Mohib.
Di Kabupaten Trenggalek, ada kurang lebih 1.700 guru yang mengajar di 241 lembaga pendidikan formal Ma’arif, mulai jenjang PAUD/TK, SD/MI, hingga SMA/SMK/MA. Ditargetkan, pada bulan Maret 2020 ini, semua guru Ma’arif sudah mengenakan seragam batik Ma’arif khas Trenggalek.
Untuk menangani seragamisasi ini, LP Ma’arif NU Trenggalek menyerahkan sepenuhnya kepada tim Koperasi Amanah Ma’arif (KORMA), yang diketuai oleh Ilham Mukholid. Tim dari rintisan koperasi guru Ma’arif Trenggalek tersebut sudah mulai bekerja sejak Desember tahun kemarin.
“Berarti hari Kamis minggu ketiga bulan Maret 2020 ini, targetnya, semua guru sudah mengenakan seragam khas Trenggalek,” pungkas dia.
(Androw Dzulfikar/Zein Ave)