Lantik Pengurus Lembaga, Gus Loh Tekankan Kaderisasi dan Penguatan Dakwah Digital

Ada dua hal penting yang ditekankan Ketua PCNU Trenggalek KH. Muh. Fatchulloh Sholeh kepada seluruh pengurus Lembaga yang baru saja dilantik di tengah agenda Muskercab I, Ahad (28/11/2021). Dua hal tersebut yaitu kaderisasi NU dan penguatan dakwah digital di media sosial.

Kaderisasi yang dimaksud, terutama adalah PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama) dan MKNU (Madrasah Kader Nahdlatul Ulama).

“Salah satu program pertama Njenengan semua setelah dilantik ini adalah kaderisasi, PKPNU dilanjutkan MKNU, untuk memantapkan hati dalam berkhidmah di Nahdlatul Ulama,” ungkap Gus Loh dalam sambutannya seusai prosesi pelantikan di PP. Bumi Hidayah Attaqwa Kedunglurah Pogalan.

PKPNU bertujuan untuk menyiapkan kader penggerak kegiatan-kegiatan ke-NU-an. Sedangkan MKNU merupakan kaderisasi struktural NU yang bertujuan meningkatkan kapasitas pengurus dalam memimpin, menggerakkan warga, dan mengelola organisasi.

Dituturkan Gus Loh, di antara pengurus yang baru saja dilantik, masih banyak yang belum mengikuti kaderisasi terutama MKNU. Apalagi dengan adanya nama-nama baru yang mewarnai kepengurusan Lembaga masa khidmat ini.

“Setelah pelantikan ini, segera kita agendakan PKPNU dan MKNU. Semua pengurus harus ikut, agar batiniyah kita semua bisa menyatu dan betul-betul ikhlas dalam berkhidmah,” lanjutnya.

Selain kaderisasi, Gus Loh juga menekankan penguatan dakwah digital pada periode kepengurusan ini. Pengasuh PP. Bumi Hidayah Attaqwa tersebut berpesan agar seluruh pengurus Lembaga mengembangkan program-program berbasis Teknologi dan Informasi digital.

“Meski NU merupakan organisasi tradisional yang konsisten dalam menjaga tradisi lama yang baik, tapi harus mengikuti perkembangan zaman yang lebih baik. Al muhafazah ‘ala qadimis shalih wal akhdzu bi jadidil ashlah. Jika sekarang adalah era digital, pesan kula, semua lembaga nanti harus kuatkan Teknologi dan Informasi digital,” ungkap Gus Loh.

Pengurus dari 18 Lembaga di lingkup PCNU Trenggalek dibaiat oleh Rois Syuriah dengan didampingi Katib dan Ketua Tanfidziyah beserta Sekretaris, di PP. Bumi Hidayah Attaqwa, Ahad (28/11).

Menurut Gus Loh, dalam hal penguasaan TI, termasuk medsos, NU dapat dikatakan masih kalah massif dan sistematis. Memang untuk hari-hari ini, keberadaan Gus Miftah, Gus Muwafiq, Gus Baha’, dan kiai-kiai muda NU lain bisa menyaingi viralnya ustadz dari kalangan non-NU, termasuk artis-artis yang mendadak jadi ustadz/ustadzah. Selain itu juga mulai munculnya jaringan pesantren-pesantren NU yang aktif di media sosial dan terasa mulai menggeser dominasi dari kelompok-kelompok non-NU.

Tapi situasi itu masih di tingkat nasional dan belum massif sampai ke tingkat lokal. Padahal sekarang, anak umur 3 tahun saja sudah pegang hape.

“Generasi milenial ke bawah ini harus kita kuasai. Kalau kita diam, maka 10 hingga 20 tahun lagi mungkin NU tinggal nama,” tandasnya.

Untuk itu, Gus Loh berpesan terutama kepada Lembaga-Lembaga yang relevan agar melakukan kaderisasi di bidang TI dan digital. Hal ini karena ikhtiar menata generasi yang akan datang merupakan tanggung jawab bagi generasi hari ini.

(arkha)

Exit mobile version