
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Trenggalek secara resmi membuka peringatan satu abad Nahdlatul Ulama pada Ahad (9/10/2022). Kick off satu abad NU di Trenggalek ditandai dengan pemukulan bedug oleh Rois Syuriah PCNU Trenggalek, KH Mastur Ali.
Acara dilaksanakan di PP Darussalam Sumberingin, Karangan.
Dalam seremoni tersebut, Kiai Mastur didampingi Katib Syuriah KH Bisyri Afandi, Sekretaris PCNU H Nasron, Ketua Panitia HSN Erik Dwi Rahmawan, serta Kepala Kantor Kemenag Trenggalek H Samsuri.
Dalam sambutannya, Kiai Mastur mengungkapkan pentingnya peran pesantren dalam perjuangan Nahdlatul Ulama dari awal berdiri hingga usianya memasuki usia satu abad ini. Menurutnya, gerakan-gerakan di NU bersumber dari pesantren.
“NU lahir dari rahim pesantren, dari kalangan para ulama-kiai,” kata Kiai Mastur.
- Baca juga: 10 Watak Wasathiyyah Nahdlatul Ulama
Oleh karena itu, lanjut pengasuh PP Darussalam Sumberingin Karangan tersebut, gerakan kembali ke pesantren yang digaungkan oleh Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf sudah tepat.
Di antaranya adalah mengembalikan kebijakan organisasi ke Syuriah, sedangkan Tanfidziyah merupakan pelaksana kebijakan.
“Itulah kenapa halaqah fiqih peradaban (yang dilaksanakan) setelah ini ditempatkan di pesantren, sesuai dengan arahan PBNU,” imbuhnya.
Kiai Mastur mengharap, acara kick off peringatan satu abad NU setelah ini juga dilaksanakan di MWC-MWC. Bahkan kalau bisa hingga Ranting-Ranting.
“Agar gaung satu abad NU, dan juga HSN, bisa massif hingga ke seluruh wilayah di Kabupaten Trenggalek,” pungkasnya.
Kick off peringatan satu abad Nahdlatul Ulama di Kabupaten Trenggalek secara resmi sudah dimulai dengan ditandai pemukulan bedug oleh Rois Syuriah PCNU Trenggalek.
Sejumlah rangkaian peringatan satu abad NU di Trenggalek sudah disiapkan. Di antaranya peringatan Hari Santri Nasional (HSN), dan halaqah fiqih peradaban yang dilaksanakan seusai acara pembukaan.
(Androw Dzulfikar)