Oleh: Ust. Habib Wakidatul Ihtiar*
Masih terngiang dalam ingatan kami, ketika beberapa bulan lalu mendapat kesempatan bertemu dan berbincang dengan beliau. Rajab 1442 H, saat beliau menyampaikan mauizah hasanah di musala Baiturrohman Parakan dalam rangka peringatan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad saw, kami berhasil menimba ilmu dari beliau. Seorang kiai yang luar biasa. Beliau adalah Kiai Ichsan Permadi.
Yai Ichsan, begitu kami akrab memanggil beliau, adalah pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah Pule, Trenggalek. Beliau juga pembimbing dan penasehat kami di Pengurus Cabang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (PC LDNU) Kabupaten Trenggalek.
Beliau merupakan figur kiai yang kharismatik dan membumi di masyarakat. Kharismatik sebab penampilannya yang santun dan bersahaja. Serta membumi karena pribadi beliau yang mampu membaur dan mengayomi seluruh lapisan umat. Hal ini dapat diketahui langsung, salah satunya dari cara beliau berdakwah.
Sebagaimana dipahami, bahwa dakwah adalah proses mengajak, mendorong, memotivasi, dan mebimbing orang lain atau masyarakat untuk menuju jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah Swt dan rasul-Nya. Dakwah Islam harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar masyarakat menerima dan mengamalkan ajaran agama demi terwujudnya kemaslahatan di dunia dan di akhirat
Dalam hal berdakwah, Yai Ichsan tergolong dai atau mubalig yang berkarakter. Beliau mampu memadukan antara substansi/pesan dakwah dan metode dakwah dengan sangat baik. Ilmu-ilmu yang beliau sampaikan sangat mudah diterima dan diresapi oleh masyarakat. Mulai dari akidah, ibadah, sosial, hingga pada wilayah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salah satu ciri khas dakwah Yai Ichsan ialah adanya humor dan candaan yang sangat menghibur hati masyarakat. Pesan agama dan moral beliau kemas dengan semenarik mungkin, sehingga mudah dipahami oleh khalayak luas. Tak heran jika selalu banyak jamaah yang hadir setiap beliau tampil memberikan mauizah hasanah.
Kiai Ichsan Permadi adalah teladan terbaik dalam berdakwah. Banyak sekali nilai-nilai luhur yang dapat kita teladani dari sosok beliau. Di antaranya: Pertama, beliau merupakan figur kiai yang sederhana dan bersahaja.
Kedua, Yai Ichsan mampu menjadi guru sekaligus sahabat yang menyenangkan. Ketiga, dakwah Islam selalu beliau sampaikan dengan bahasa yang renyah, menyenangkan, dan mudah dimengerti. Dan keempat, beliau mampu menjadi guru yang mengayomi semua tingkatan masyarakat.
Demikianlah seutas kebijaksanaan yang dapat kita teladani dari Kiai Ichsan Permadi. Seorang kiai, guru dan sahabat yang begitu melekat di hati setiap umat. Semoga kita mampu meneladani segala hal mulia yang beliau ajarkan. Amin.
Sugeng tindak, Yai. Al-Fatihah.
* Penulis adalah pengurus PC LDNU Trenggalek dan Bendahara PAC GP Ansor Kecamatan Trenggalek