Khutbah 1

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُللهِ الَّذِى بَشَّرَ الْمُتَّقِيْنَ بِأَنَّ لَهُمُ الْحُسْنَى فِى الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ. أَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَى سَيِّدِناَ وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ واَصْحَابِهِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَاللهِ! اُوْصِيْكُمْ وَ اِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْحَكِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ.صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ

Hadirin Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala,

Dengan penuh keikhlasan dan kepatuhan, marilah kita senantiasa menjalankan segala perintah Allah Ta’ala dan menjauhi segala larangan-Nya.

Hadirin Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala,

Salah satu sarana pemersatu bangsa Indonesia ini adalah hadirnya Pancasila sebagai asas tunggal negara yang tidak bertentangan dengan syari’at agama. Sila-sila dari Pancasila hadir dengan mengusung nilai-nilai luhur bagi kehidupan warganya.

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sila pertama ini merujuk pada al-Qur’an surat al-Ikhlas ayat satu:

قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah Yang Maha Esa.”

Ayat ini merupakan inti ajaran Islam, yakni iman tauhid. Artinya, sila pertama dari Pancasila ini memberi jaminan bahwa negara melindungi keyakinan bahwa Allah itu Esa atau Tunggal. Selain itu, negara mewajibkan seluruh warganya untuk bertuhan dan memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila ini merujuk pada al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 135:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah.”

Ayat ini menunjukkan, bahwa Islam menjunjung tinggi perilaku adil dan kesetaraan sesama manusia tanpa memandang etnis, ras, agama, dan golongan. Islam mengajarkan bahwa di hadapan Allah Ta’ala, hanya prestasi ketakwaan lah yang membedakan antara manusia satu dengan yang lainnya. Inna akramakum ‘indallahi atqakum.

Berdasar pada sila kedua ini, negara menjamin kesamaan hak di depan hukum dan menjunjung tinggi martabat manusia.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia.

Sila ketiga ini merujuk pada al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا

Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal.”

Ayat ini secara gamblang selaras dengan kondisi objektif bangsa Indonesia yang dianugerahi beragam suku, ras, dan golongan. Dan persatuan merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan hidup bersama secara damai dan terjaminnya keutuhan bangsa dan negara.

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.

Sila ini merujuk pada al-Qur’an surat as-Syura ayat 38:

وَالَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۖ وَاَمْرُهُمْ شُوْرٰى بَيْنَهُمْۖ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka.”

Ayat ini memosisikan musyawarah sebagai hal penting bagi para pemimpin dalam mengambil keputusan. Pemimpin memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakannya berorientasi pada kemaslahatan rakyatnya.

Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Sila kelima ini merujuk pada al-Qur’an surat an-Nahl ayat 90:

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan.”

Ayat ini menjadi rujukan bahwa keadilan dan kebijakan sosial harus dijunjung tinggi demi perdamaian dan kesejahteraan bersama, serta perlakuan yang sama di depan negara bagi semua warganya.

Semoga negara kita kesatuan Republik Indonesia, menjadi negara yang diridhai Allah Ta’ala menjadi negara yang baldatun thayibatun wa rabbun ghafur.

باَرَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَ نَفَعَنيِ وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَياَتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنّىِ وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ ولَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، إِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Baca juga: Bacaan dan Tata Cara Bilal Shalat Jumat (Panduan Singkat)

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى بَشَّرَالْمُتَّقِيْنَ بِأَنَّ لَهُمُ الْحُسْنَى فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ. أَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ أَشْرَفِ الْمَخْلُوْقَاتِ، وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَهْلِ التَّقْوَى وَالْمَغْفِرَةِ

فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! اِتَّقُوْاااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّاوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَأَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَارْضَ عَنْهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلاَءَ وَالْغَلَاءَ وَالْفَخْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ كُلِّ شَيْءٍ بِقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، اِغْفِرْلَنَا كُلَّ شَيْءٍ وَلَاتَسْىأَلْنَا عَنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَاتُحَاسِبْنَا فِى كُلِّ شَيْءٍ وَاَعْطِنَا كُلَّ شَيْءٍ. اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.وَالْحَمْدللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَخْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Teks Khutbah Jumat berbahasa Indonesia edisi 2 Juni 2023 dalam rangka Hari Lahir Pancasila 1 Juni ini disusun oleh Kiai Ali Asmungi, Ketua PC LDNU Trenggalek; editor BNA.
You May Also Like

Bacaan dan Tata Cara Bilal Shalat Jumat (Panduan Singkat)

Dalam pelaksanaan shalat Jumat, bilal atau muraqqi mempunyai peran yang penting. Bilal…

Khutbah Jumat Basa Jawa: Menakar Perjalanan Hidup di Dunia untuk Kehidupan di Akhirat (LDNU Trenggalek)

Khutbah I اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ اَلْحَمْدُللهِ الَّذِيْ وَعَدَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا…

Khutbah Jumat: 5 Perkara yang Dicintai dan Ditinggalkan Manusia di Akhir Zaman

Khutbah I اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فِى كُلِّ حِيْنٍ…

Tata Cara dan Bacaan Bilal Salat Idul Adha

Bilal atau Muraqqi adalah seseorang yang bertugas mengumandangkan tarqiyah (seruan kepada jamaah untuk melaksanakan salat). Berikut tata cara dan bacaan bilal salat Idul Adha.