Sebuah video yang memperlihatkan penendangan sesajen oleh seorang pemuda di dekat Gunung Semeru mendadak viral seminggu belakangan. Kejadian tersebut menarik perhatian Ketua GP Ansor Trenggalek, Muh Izzudin Zakki, untuk turut berkomentar.
Gus Zaki, sapaannya, mengecam aksi yang dilakukan pemuda yang kemudian teridentifikasi berisinsial HF tersebut.
“Tindakan itu (penendangan sesajen) tidak boleh karena Rasul pun tidak pernah mengajarkan seperti itu,” ujarnya, Jumat (21/1/2022).
Menurut Gus Zaki, dalam kitab Nihayatul Muhtaj, sesajen atau melempar roti atau larung di laut tidak apa-apa. Tentunya asalkan dengan niat yang benar.
Tindakan itu dilakukan karena penyajian sesajen yang dianggap perbuatan syirik. Motif pelaku inilah yang membuat warganet menilai bahwa video itu sengaja diviralkan dengan maksud dakwah.
Gus Zaki sangat menentang model dakwah yang seperti itu. Menurutnya, dakwah itu seharusnya dilakukan dengan membuat kesan yang baik. Artinya, dakwah harus dengan kata-kata yang baik, bukan dengan menjelek-jelekkan sesuatu yang menurutnya salah.
“Dakwah itu kan bil hikmah wa mauidlah hasanah. Kalau dakwahnya ternyata malah menimbulkan marah-marah, berarti dakwahnya, dalam sisi syarat rukun mengajak orang, salah itu,” imbuh pengasuh PP. Al Falah Kedunglurah tersebut.
Gus Zaki juga mengungkapkan bahwa keberhasilan Walisongo dalam mengislamkan Nusantara berkat metode dakwah yang bil hikmah, misalnya dengan akulturasi budaya.
“Walisongo itu tidak serta merta menghancurkan atau membubarkan apa yang telah diwariskan Nusantara ini secara turun-temurun,” katanya.
“Bayangkan jika dulu Walisongo berdakwah dengan menendang-nendang sesajen seperti itu, belum tentu yang membuat sesajen itu mau masuk Islam,” pungkasnya.
(Euis)