nutrenggalek.or.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Trenggalek menggelar Musyawarah Kerja (Musker) III di aula lantai 3 Gedung NU Trenggalek, pada Ahad (26/1/2020).
Musyawarah dimaksudkan untuk mengevaluasi program-program yang dilaksanakan selama tahun 2019 hingga menjelang berakhirnya masa khidmat kepengurusan PCNU Trenggalek tahun 2021 mendatang.
“Ada beberapa program yang sudah berjalan, yang setelah dilakukan evaluasi, perlu untuk dilanjutkan dengan lebih intens,” ungkap panitia Musker III, Ustadz Suminto, seusai acara.
Program tersebut diantaranya adalah mengenai akidah, kaderisasi, konsolidasi, dan ekonomi keumatan, pendidikan, dan kepesantrenan. Termasuk rutinan Naharul Ijtima’ PCNU Trenggalek dengan mengaji kitab Ahlus Sunnah wal Jama’ah karya Hadratussyaikh Mbah Hasyim Asy’ari.
“Melanjutkan kaderisasi melalui kegiatan PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak NU) dan MKNU (Madrasah Kader NU),” kata Ustadz Minto.
Untuk PKPNU, lanjutnya, karena sasaran pengurus MWC NU se-Kabupaten Trenggalek sudah selesai, maka dilanjutkan ke Banom (Badan Otonom) NU. Muslimat NU dan Fatayat NU merupakan dua Banom yang ditargetkan pertama kali, mengingat keduanya memiliki basis yang mengakar. Sementara untuk MKNU, diagendakan pada pertengahan Maret 2020 dengan sasaran Zona 3 yang meliputi Kecamatan Munjungan, Dongko, dan Panggul.
Perkembangan toko ritel swalayan berjejaring milik jama’ah di beberapa Wakil Cabang juga disinggung dalam musker, dengan membahas sejumlah strategi dan terobosan agar NU Mart dan OMNUS yang sudah berdiri semakin bersaing sehingga benar-benar mampu memberdayakan ekonomi jama’ah.
“Beberapa MWC juga sudah memprogramkan untuk mendirikan toko serupa, termasuk di tingkat Cabang sendiri, sekarang juga sedang proses pendirian NU Mart” imbuh Ustadz Minto.
Dan juga kegiatan kegiatan dalam rangka Hari Santri Nasional,PHBN,PHBI,dan lain lain sebagai salah satu sarana membangun nilai2 keummatan.
Adapun untuk program konsolidasi, beberapa kegiatan yang dibahas dan disepakati antara lain agenda Silatda (Silaturahim Daerah) II kader PKPNU dan agenda Turba PCNU, serta persoalan masa khidmat beberapa kepengurusan di tingkat MWC dan Ranting yang hampir habis.
“Satu lagi yang menjadi titik perhatian, yaitu Koin Muktamar, yang mana sesuai arahan PBNU, pengelolaannya diamanahkan kepada NU Care LazisNU Trenggalek,” tutup Ustadz Minto.
Musker III dilaksanakan mulai pagi hari pukul 08.00 WIB hingga menjelang sore. Musyawarah diikuti seluruh pengurus NU di tingkat Cabang, baik Syuriah, Mustasyar, maupun Tanfidziyah; MWC NU dan PR NU se-Kabupaten Trenggalek, serta Lembaga dan Banom di lingkup Cabang.
(Androw Dzulfikar/Zein Ave)