Hukum Melaksanakan Salat Jumat di Era Pandemi Covid-19

bahtsul masail syuriah pwnu jatim | nu trenggalek

Untuk memberikan kepastikan hukum secara fikih mengenai pelaksanaan salat Jumat di era pandemi Covid-19, Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyelenggarakan Bahtsul Masail di RSI Siti Hajar Sidoarjo, 22 Rajab 1441 H bertepatan dengan 17 Maret 2020.

Para ulama dan masyayikh dari berbagai kabupaten di Jatim tersebut membahas bagaimana hukum melaksanakan salat Jumat di era pandemi Covid-19 menurut perspektif fikih. Hasilnya dituangkan dalam Keputusan Bahtsul Masail Syuriyah PWNU Jawa Timur Nomor 634/PW/A-II/L/III/2020.

Berikut ini Hasil Keputusan Bahtsul Masail Syuriyah PWNU Jatim tersebut:

 

Perincian Hukum Melaksanakan Salat Jumat

Oleh World Health Organization (WHO) dan Pemerintah Indonesia, status Covid-19 memang telah ditetapkan sebagai pandemi. Namun di Indonesia, sejauh ini tidak menyebar secara menyeluruh dan hanya menjangkit daerah tertentu. Berkaitan hal itu, shalat Jumat dan kegiatan keagamaan lainnya terdapat perincian hukum sebagai berikut:

  1. Bagi orang yang berada di daerah kategori aman, maka tetap wajib melaksanakan shalat Jumat; dan tetap dianjurkan melakukan kegiatan keagamaan lain seperti biasanya.
  2. Bagi orang di daerah yang telah dinyatakan terdapat penyebaran virus Corona, namun tetap dalam konsisi sehat, maka mereka tetap berkewajiban melakukan shalat Jumat selama tidak khawatir terdampak virus tersebut.
  3. Bagi orang yang sudah terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona, maka hukumnya haram menghadiri kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak masa semisal shalat Jumat.
  4. Bagi orang yang suspect (diduga kuat terjangkit virus Corona) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan: sudah dirawat oleh tenaga kesehatan/menjadi pasien), boleh meninggalkan shalat Jumat.

 

Referensi Kitab:

 

(مسئلة) يجب منع الأبرص والمجذوم من الجماعة ومن مخالطة الناس سواء الإمام أو غيره ممن قدر على ذلك لأنه من باب الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر اهـ

 

(فصل ولا يجوز للجذماء مخالطة الأصحاء عموما ولا مخالطة أحد معين صحيح إلا بإذنه ، وعلى ولاة الأمور منعهم من مخالطة الأصحاء بأن يسكنوا في مكان مفرد لهم ونحو ذلك وإذا امتنع ولي الأمر من ذلك أو المجذوم أثم وإذا أصر على ترك الواجب مع علمه به فسق).

 

(ورخص تركها) أي الجماعة ( بعذر ) عام أو خاص فلا رخصة بدونه … ( ومشقة مرض ) للاتباع رواه البخاري بأن يشق الخروج معه كمشقة المطر وتقييد المطر والمرض بالمشقة من زيادتي.

Wallahu a’lam.

 

Baca juga:


Perumus:

Exit mobile version