Ketua PCNU Kabupaten Trenggalek, KH Muhammad Fatkhulloh Sholeh, mengingatkan segenap pengurus di semua tingkatan tentang pentingnya al-Ittihad wal Wahdah dalam rangka menghadapi Satu Abad Nahdlatul Ulama.
Disampaikan Gus Loh, sapaan akrabnya, di usianya yang hampir seratus tahun, Nahdlatul Ulama terus berkembang semakin besar. Namun demikian, hal tersebut bukan untuk dibanggakan, melainkan justru membawa tanggung jawab perjuangan yang semakin besar pula.
“Kita harus terus merajut perjuangan ini dengan semakin membangun keikhlasan, membangun khidmah dengan istikamah, dan juga membangun al-ittihad wal wahdah,” tutur Gus Loh dalam sambutannya pada halal bihalal PCNU Trenggalek, Sabtu (4/6/22).
Al-Ittihad wal wahdah atau persatuan dan kesatuan di antara pengurus NU menjadi kunci kesuksesan menghadapi tantangan besar dalam momentum satu abad Nahdlatul Ulama.
“Untuk menyongsong satu abad NU ini, tentu semua elemen harus bergerak bersama. Karena itulah, halal bihalal juga bertujuan agar pengurus di semua tingkatan semakin kompak, kondusif, dan solid dalam satu barisan,” tutur pengasuh PP Bumi Hidayah Attaqwa Kedunglurah tersebut.
Gus Loh juga mengingatkan, al-Ittihad wal wahdah berpotensi untuk rusak apabila pengurus terpecah belah. Biasanya hal tersebut terjadi karena perbedaan pilihan politik. Apalagi menjelang tahun politik tidak lama lagi.
“Jadi, sering saya tekankan, jangan sampai gara-gara pilihan politik yang tidak sama, (misalnya) pilihan lurah, pilihan bupati, atau bahkan presiden, menjadikan perpecahan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Gus Loh mengajak untuk terus-menerus menata niat dalam berkhidmah di Nahdlatul Ulama. Sebab apabila salah dalam menata niat, yang paling merugi adalah diri masing-masing.
“Eman-eman. Khidmat di NU sudah tidak dapat bayaran, lelah, tapi pahalanya berkurang atau malah tidak dapat apa-apa. Karena itu, dalam Nahdlatul Ulama, kita harus ikhlas,” tuturnya.
Halal bihalal yang dilaksanakan di aula lantai 3 Gedung NU Trenggalek tersebut diikuti oleh pengurus NU tingkat MWC dan Ranting se-kabupaten Trenggalek, juga pengurus Lembaga dan Banom. Hadir juga jajaran Syuriah dan masyayikh.
Halal bihalal juga dihadiri oleh Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar.
(arkha)