Jaringan Gusdurian Trenggalek menyalurkan santunan kepada anak yatim yang orang tuanya meninggal akibat terkena Covid-19, Ahad (29/8). Untuk tahap pertama, santunan sebesar 1 juta rupiah tersebut diterimakan kepada Ananda Hasbi Ahsan Nurrohman, Desa Banjar, Kecamatan Panggul.
“Gusdurian Trenggalek hanya menyalurkan donasi yang dihimpun oleh Tim Gusdurian Peduli di tingkat nasional,” tutur Koordinator Jaringan Gusdurian Trenggalek, Abdul Rohman, Ahad (5/9).
Dikatakan Kang Dur, sapaannya, santunan tersebut merupakan bagian dari gerakan Gusdurian Peduli terhadap anak-anak yang menjadi yatim karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Karena itu, tim nasional berinisiatif untuk menghubungkan para donatur dengan anak-anak yatim.
“Jaringan Gusdurian Trenggalek berharap anak-anak yatim yang ditinggal orang tuanya karena Covid-19 merasa ditemani oleh banyak pihak sehingga mereka mereka tetap mampu menjalani kehidupan yang dengan baik,” lanjutnya.
Santunan dari para donatur disalurkan oleh Jaringan Gusdurian Peduli di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Trenggalek. Untuk mendapatkan data yang valid, tim Gusdurian Peduli melakukan verifikasi agar santunan tepat sasaran.
Untuk tahap pertama ini, Gusdurian Peduli menyalurkan santunan masing-masing senilai 1 juta rupiah kepada 56 yatim se-Indonesia. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka, khususnya untuk biaya pendidikan.
“Komunitas Gusdurian Trenggalek turut serta dalam penyaluran dan distribusi bantuan kepada anak yatim tersebut,” imbuh mantan Ketua GP Ansor Trenggalek tersebut.
Sementara itu, Mita Widya, orang tua dari ananda Hasbi, mengungkapkan rasa syukurnya atas santunan yang diterima. Ia berharap agar nilai-nilai luhur kemanusian dari Gus Dur dapat selalu dijunjung tinggi.
“Semoga semuanya menjadi amal kebaikan dan mendapatkan keberkahan,” ungkapnya.
Masih menurut Kang Dur, semangat kemanusiaan Gus Dur harus tetap bersama dilanjutkan dengan gerakan nyata. Inisiatif sosial seperti ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai dan spirit Gus Dur terus lestari dalam kehidupan.
Gus Dur sebagai Guru Bangsa merupakan sosok yang mengagungkan nilai nilai luhur kemanusiaan. Spirit kemanusiaan yang diwariskan Gus Dur menjadi inspirasi setiap generasi Bangsa, khususnya para Gusdurian, untuk terus membumikan dalam kehidupan sosial bernasyarakat, berbangsa dan berbegara.
Sejak tanggal 26 hingga 29 Agustus, melalui Gusdurian Peduli, relawan yang bergerak di berbagai bidang terutama di provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur telah menyalurkan bantuan tahap pertama.
Satu bulan sebelumnya, Gusdurian Peduli telah mempublikasikan mekanisme pengajuan santunan guna mendapat data yang valid terkait anak yatim. Tim Gusdurian Peduli melakukan verifikasi agar santuan diberikan tepat sasaran.
(arkha)