Ketua PCNU Trenggalek, Agus Yusuful Hamdani, mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak membentur-benturkan organisasi Nahdlatul Ulama atau NU dalam persoalan pro-kontra tambang di Trenggalek.
Pernyataan itu ditegaskan Gus Yusuf, sapaan akrabnya, menyikapi menghangatnya kembali pro-kontra tambang akhir-akhir ini.
“NU tidak ikut-ikutan dan tidak berposisi di pihak manapun (dalam persoalan pro-kontra tambang di Trenggalek), jadi jangan dibentur-benturkan,” tegas Gus Yusuf melalui Whatsapp, Senin (28/8).
Pengasuh PP. Hidayatulloh Pule ini juga meminta kepada semua pihak, baik yang mendukung maupun yang menolak tambang, agar tidak membawa-bawa nama dan atribut NU dalam aspirasi dan sikapnya.
Apalagi pada kenyataannya, masyarakat yang berada di kedua belah pihak tersebut semuanya warga NU.
“Yang harus diingat, NU adalah pengayom. Prinsip NU adalah menjaga kemaslahatan, kerukunan, dan kedamaian seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.
Gus Yusuf juga mewanti-wanti kepada segenap pihak agar tidak menggunakan simbol, atribut, atau narasi-narasi agama dalam polemik ini.
“Jangan lah ada yang mengatasnamakan NU, mengatasnamakan agama, bahkan membawa-bawa narasi jihad dalam polemik ini. Bahaya. Bisa-bisa bukan maslahat yang diraih tapi malah madharat yang tidak kalah besar,” tambahnya.
Meski demikian, Gus Yusuf mempersilakan warga NU untuk menentukan sikap dan memperjuangkan sikap yang diyakininya tersebut. Sebab hal itu merupakan hak sebagai warga negara yang dilindungi konstitusi.
Tapi dengan catatan agar tetap patuh dan taat dengan aturan hukum yang berlaku dan juga asas kemaslahatan.
“Jangan mudah terprovokasi, jangan gampang dibentur-benturkan yang mengakibatkan timbulnya kegaduhan dan perpecahan,” pungkas Gus Yusuf.
(Androw Dzulfikar)
