Tidak terasa, umat Islam sudah di penghujung bulan Sya’ban. Berarti tinggal menghitung hari memasuki bulan suci Ramadhan. Salah satu yang harus dilakukan oleh umat muslim adalah memulai menata niat dan membersihkan penyakit-penyakit yang masih mengendap di dalam hati.
Gus Abdul Aziz, cucu KH Abdul Hamid Pasuruan yang menjadi Kepala PP. Salafiyah Kota Pasuruan mengungkapkan, bulan suci Ramadhan pasti berulang setiap tahun. Itu merupakan momen untuk membersihkan diri, hati, dan juga sifat-sifat yang kurang terpuji selama satu tahun terakhir.
“Memperbaiki apa yang kurang dari kita. Mungkin dalam satu tahun kita tidak memperhatikan apa yang kita lakukan, kita muhasabah atau instrospeksi diri lah,” kata Gus Aziz saat ditemui dalam kunjungannya di PP. Al-Hikam Malang, Sabtu (26/3/2022).
Gus Aziz menjelaskan, muhasabah sangat penting untuk dilakukan dalam momen Ramadhan. Bulan suci bisa digunakan untuk menyucikan hati yang masih banyak kotoran, seperti iri, dengki, hasut, dan seterusnya.
- Baca juga: 6 Adab Berpuasa dalam Kitab Maqashidus Shaum
Bukan hanya dalam sisi ibadah, melainkan juga sisi muamalah dengan manusia, utamanya keluarga. Bulan suci Ramadhan bisa menjadi momen untuk merajut silaturrahmi dengan handai taulan, teman, bahkan musuh atau yang pernah bersalah paham.
“Kalau ada orang pernah berselisih dengan kita, perbaiki, jangan hanya menunggu Idul Fitri. Kalau hanya Idul Fitri kita minta maaf, lahir-batin, tapi setelah itu ada masalah lagi, maka tidak ada arti Idul Fitri,” ujarnya.
Sebab, lanjut Gus Aziz, Idul Fitri sudah kembali ke fitrah atau kembali ke nol. Yang kembali ke nol tersebut adalah yang dari minus, agar normal lagi di momen bulan suci Ramadhan.
Terkait dengan ucapan ‘Minal Aidin wal Faaizin’ yang lazim diucapkan dalam Idul Fitri, Gus Azis menjelaskan sebagai berikut. ‘Minal Aidin’ artinya ‘semoga kita termasuk orang-orang yang kembali’. Sementara ‘wal Faizin’ berarti ‘orang-orang yang menang’.
“Kembali kemana? Ke jalan yang benar, pastinya. Menang dari mana? Menang dari godaan syetan, nafsu diri kita sendiri, dan lain sebagainya,” pungkasnya.
(Madchan Jazuli)