Warta – Hari keenam lebaran Idul Fitri 1442 H, Selasa (18/5/2021), Pengurus PC GP Ansor Trenggalek melakukan silaturahim ke sejumlah masyayikh dan pengurus Nahdlatul Ulama Kabupaten Trenggalek.
Ketua PC GP Ansor Trenggalek Gus Zaki menuturkan, mengingat lebaran kali ini masih di dalam suasana pandemi Covid-19 maka silaturahim dilaksanakan secara terbatas, baik peserta maupun sasarannya.
“Lebaran kali ini kita fokuskan untuk sowan kepada masyayikh Nahdlatul Ulama yang ada di struktural PCNU Trenggalek,” ujar Gus Zaki.
Lebih lanjut, pengasuh Pesantren Al-Falah Kedunglurah Pogalan ini mengatakan, silaturahim tetap harus dilakukan untuk meneguhkan posisi GP Ansor sebagai pemuda Nahdlatul Ulama yang selalu siap berkhidmah kepada kiai dan masyayikh.
“Kiai dan masyayikh NU adalah bentengnya NKRI, sedangkan Ansor bentengnya ulama. Jadi Ansor itu ya bentengnya NKRI,” tegas Gus Zaki.
Baca juga:
Lebaran Ketupat, Sebuah Pertarungan Wacana Sakral-Profan
Di samping itu, masih menurut Gus Zaki, GP Ansor perlu sowan-sowan kepada para kiai dan masyayikh agar memperoleh arahan agar para generasi muda NU ini tidak salah langkah dalam menjalankan organisasi.
Sowan bakdan atau silaturahim lebaran ini diikuti oleh 26 orang pengurus cabang dengan menggunakan lima kendaraan roda empat.
Sejumlah kiai dan masyayikh yang disowani antara lain KH. Ma’shum (Rois Syuriah), KH. Sulaiman Zuhdi (Mustasyar), dan KH. M. Fatchulloh Sholeh (Ketua Tanfidziyah). Adapun KH. Mastur Ali, KH. Syafi’i, dan sejumlah masyayikh lain tidak berada di kediaman.
(Androw Dzulfikar)