Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Trenggalek bakal menerbitkan buku berjudul Sejarah Ringkas NU Trenggalek. Buku tersebut nantinya diharapkan bisa menjadi rujukan mengenai sejarah perjalanan Nahdlatul Ulama di Trenggalek dan kepengurusannya.
Ketua PC GP Ansor Trenggalek Agus M Izuddin Zakki menuturkan, buku yang hendak diterbitkan tersebut sebetulnya merupakan naskah yang ditulis menggunakan mesin ketik manual oleh Abdul Hamid Wilis, pelaku sejarah pada masanya. Naskah awalnya berjudul ’60 Tahun Perjalanan NU Trenggalek’.
Sebenarnya, Mbah Hamid, ingin menerbitkan buku tersebut sejak tahun 2008 yang lalu.
“Tujuan Ansor menerbitkan buku tersebut karena memang ini amanah Mbah Hamid Wilis sebelum sedo (wafat, red). Beliau pernah berpesan kepada kami ketika kami sowan ke sana agar bukunya diterbitkan,” ujar Gus Zaki, sapaan akrabnya, Selasa (14/6/2022).
Dikatakan Kiai muda pengasuh Pesantren Al-Falah Kedunglurah Pogalan tersebut, penerbitan ini bisa terealisiasi karena dukungan semua pihak. Ada kosakata dan beberapa pembetulan dari Tim Ansor yang bekerja sama dengan Tim Media Urup.
“Buku ini sebagai sumbangan pemikiran kami, peninggalan berupa literasi, yang isinya sejarah yang membangun kepada NU, khususnya di Kabupaten Trenggalek,” bebernya.
Alumni Pesantren Al-Falah Ploso ini menjelaskan, penulisan buku dari Mbah Hamid selain membuka cakrawala juga untuk nguri-nguri sejarah. Bentuk peninggalan Ansor Trenggalek periode ini yang berupa literasi sangat bagus, karena punya sejarah.
Rencananya, buku tersebut akan dibagikan ke beberapa tokoh saja atau ke Ranting-Ranting. Tetapi setelah buku ini melalui proses editing, di tengah perjalanan, banyak yang menginginkannya.
“Sehingga rencananya akan kita jual, karena ada request. Cetak pertama insyaallah kita mencetak sesuai jumlah request. Bisa dua atau empat ribu eksemplar,” imbuhnya.
Masih menurut Gus Zaki, ke depan, target Ansor Trenggalek setiap tahun menerbitkan majalah, sekaligus menerbitkan buku. Selama ini yang masih berjalan dan terealisasi adalah majalah, sehingga adanya buku baru menjadi sebuah semangat.
“Insyaallah kalau ada sesuatu yang menarik dan bermanfaat, kita akan menerbitkan lagi,” pungkasnya.
(Madchan Jazuli)