
Dalam rangka Pra-Haflah Akhirussanah, Lembaga Madrasah Diniyah atau Madin Nurul Hidayah Pucanganak, Tugu, menggelar lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) kategori Anak pada Kamis (9/3/2023). Lomba MTQ Anak ini dilaksanakan dengan menggandeng PAC Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH NU) Tugu.
Ketua PC JQH NU Trenggalek, Ustadz Rizal Furqan Ramadhan, mengatakan, lomba MTQ Anak ini dimaksudkan untuk menggalakkan kegiatan-kegiatan MTQ dan tilawah al-Qur’an di masyarakat.
“Pengasuh Madin Nurul Hidayah adalah Kiai Imam Mukhlis yang kebetulan juga Rais Majelis Ilmi PAC JQH NU Tugu,” tutur Ustadz Rizal.
Lomba MTQ tersebut diikuti oleh 45 peserta dengan usia 7 sampai dengan 13 tahun, atau dari kalangan siswa SD/MI atau sederajat. Adapun dewan juri berasal dari Pengurus JQH NU Trenggalek.
“Jurinya saya dan Ustadz Farid dari pengurus JQH NU Cabang, dan satunya lagi Ustadz Nurfa’i, pengurus PAC Tugu,” tambahnya.
Dari 45 peserta tersebut, diambil Juara 1 sampai dengan Harapan 3 untuk masing-masing kategori putra dan putri.
Dikatakan Ustadz Rizal, sebenarnya prospek MTQ di Kabupaten Trenggalek saat ini sudah bagus dari sisi kegiatan perlombaannya. Tidak hanya pemerintah, JQH NU juga rutin mengadakan perlombaan MTQ.
Problemnya, ketertarikan masyarakat untuk mengikutsertakan anak-anaknya ke suatu pembinaan hanya ketika ada perlombaan. Padahal, tilawah merupakan kegiatan yang bersifat intens dan kontinyu, tidak boleh berhenti.
“Maka tidak heran ketika berkompetisi di tingkat wilayah (provinsi), kontingen dari Trenggalek masih selalu jauh dari harapan,” imbuhnya.
Menurut Ustadz Rizal, hal itu tidak lepas dari pengaruh era digital seperti saat ini. Kegiatan pembinaan MTQ nyaris punah, sehingga mencari qari untuk suatu hajatan susah.
“Itu lah kenapa kita menyasar kalangan anak-anak sebagai peserta,” tambahnya.
Ustadz Rizal berharap, pembinaan MTQ di daerah Kabupaten Trenggalek terus digalakkan. Termasuk pembinaan di pondok pesantren.
“Kita yang ada di JQH NU sangat senang jika dilibatkan. Karena bagaimanapun, yang paham teknis MTQ ya JQH NU,” pungkas dosen pengajar di UIN SATU ini.
(Androw Dzulfikar)