
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap individu dan menjadi bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang harus diperjuangkan. Karena itu, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Trenggalek menggelar Workshop Germas (Gerakan Masyarakat Sehat) dan Launching Kader Germas, Ahad (5/12), di aula lantai 3 Gedung NU Trenggalek.
Melalui even tersebut, Fatayat NU Trenggalek memberikan edukasi agar kesadaran akan kesehatan semakin tinggi diterapkan. Sebab di masa kini, kesehatan menjadi perhatian khusus baik pemerintah maupun organisasi kemasyarakat (Ormas).
Dituturkan Hj. Nadhirotul Ulfa, Fatayat NU Trenggalek memfokuskan edukasi pentingnya hidup sehat tersebut melalui program Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren). Dalam program tersebut, pihaknya bekerja sama dengan santri untuk memberikan edukasi tentang kesehatan.
“Agar masyarakat, khususnya di pondok pesantren, peka terhadap kesehatan diri sendiri dan kesehatan bersama,” ungkap Ketua PC Fatayat NU Trenggalek tersebut.
Ulfa menambahkan, pihaknya ingin agar gerakan sehat ini menjadi budaya yang secara massif mampu menyadarkan, mewujudkan, dan memberikan kesadaran tentang betapa pentingnya kesehatan.
“Seperti yang selalu dikatakan para kiai, annadlofatu minal iman yang artinya kebersihan merupakan sebagian dari iman, mari kita benar-benar menerapkan hal itu di kehidupan sehari-hari,” lanjut Ulfa.
Workshop Germas dan Launching Kader Germas dengan program Menaksopal mengusung tema “Penguatan Germas dalam Membangun Kesehatan Jasmani dan Rohani (Mental) menuju Indonesia Tangguh”.

Workshop diikuti oleh kader Fatayat perwakilan tiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) atau kecamatan. Selain itu juga menghadirkan pendamping Poskestren dan pengurus Poskestren di tiap-tiap pondok pesantren di kabupaten Trenggalek.
“Nantinya peserta-peserta yang hadir ini akan kita bentuk struktur kepengurusan dengan anggotanya adalah para pendamping Poskestren yang mana mayoritas adalah kader Fatayat NU sendiri,” tambahnya.
Dari workshop ini, Ulfa berharap kader Fatayat NU semakin peka terhadap aksi-aksi dan pendampingan kesehatan kepada masyarakat dan pesantren.
“Tentu saja agar tercipta lingkungan sehat dan menyehatkan,” pungkasnya.
(Marisa Khoirila)