Wajah cerah sumringah menghiasi raut wajah ribuan jamaah Muslimat Nahdlatul Ulama Pimpinan Anak Cabang (PAC) Panggul sepanjang kegiatan rutin yang dikemas dalam Ta’dhim Maulid Nabi Muhammad & Turba Pimpinan Cabang (PC) Trenggalek pada Minggu (01/10) tersebut berpusat di Pondok Pesantren Sabilul Hidayah, Panggul.
Mereka tampak senang sekali usai penyerahan bantuan hibah mobil operasional dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Trenggalek yang juga merupakan aspirator bantuan hibah yersebut, Siti Mukiyarti mengatakan, bantuan kendaraan operaional ini harus menjadi penunjang aktifitas organisasi Muslimat NU ke depan agar lebih cepat dan sigap dalam dunia yang dinamis ini untuk menebar kemanfaatan dan kemaslahatan bagi masyarakat.
“Adanya bantuan ini seharusnya menjadi suntikan semangat, penopang gerakan besar Muslimat NU, khususnya di Kecamatan Panggul.”
Muki, sapaan akrabnya juga menjelaskan dirinya selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil IX dari Partai Kebangkitan Bangsa sudah lama mengaspirasikan terkait bantuan hibah bagi Muslimat NU.
“Sudah cukup lama kami mengusulkan, alhamdulillah tahun ini bisa terealisasi berkat doa yang baik dari ibu-ibu semua.” ujarnya.
Penyerahan bantuan mobil ini diterima langsung oleh Ketua PAC Muslimat NU Panggul, disaksikan oleh Ketua MWC NU, Ketua PAC Fatayat NU, Kepala Desa, dan Ketua Ranting NU setempat.
Dalam sambutannya usai penyerahan bantuan hibah kendaraan itu, Muki berpesan agar seluruh anggota Muslimat NU mengambil peran dalam berbagai kehidupan, bersinergi dengan badan otonom lainnya untuk memaksimalkan khidmah.
“Bantuan mobil ini bisa dipakai bersama dengan MWCNU dan banom lainnya. Misalnya kalau IPNU IPPNU ada kegiatan, silakan dipinjami. Juga harus dirawat bersama dengan penuh cinta kasih.” pungkasnya.
Giat yang diikuti kurang lebih 500 anggota Muslimat NU tersebut diisi dengan istimaul Qur’an dan pembacaan Maulid Al-Barzanji, Santunan anak, dan juga kajian oleh H. Fatkhurrohman, Demisioner Kasatkorcab Banser Trenggalek.
(Uliyatun Ni’mah)
