Oleh : Ustaz Habib Wakidatul Ihtiar*

peristiwa hikmah bulan rajab nahdlatul ulama nu trenggalek

Tak terasa, umat Islam telah memasuki setengah dari bulan Rajab. Bulan yang dimuliakan Allah, serta bulan yang penuh dengan keutamaan. Pada bulan Rajab, umat muslim ditingkatkan kualitas iman dan takwanya melalui peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad saw, peristiwa yang menjadi awal-mula diperintahkannya ibadah salat.

Telah jamak dipahami oleh masyarakat muslim bahwa bulan Rajab termasuk salah satu bulan yang agung. Di mana umat Islam diperintahkan untuk mengisinya dengan amal ibadah terbaik. Para ulama menyebut:

رَجَبُ شَهْرُ الزَّرْعِ وَشعْبَانُ شَهْرُ السَقْيِ وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ

“Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan untuk menyirami, dan Ramadan adalah bulan untuk memanen.”

Maka, untuk mengisinya, berbagai amalan ibadah dikerjakan dengan semarak. Beberapa di antaranya ialah mengerjakan puasa, memperbanyak istighfar, shalawat, bersedekah, dan ibadah-ibadah lainnya.

Pada bulan mulia ini, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak doa. Adapun salah satu doa yang paling masyhur adalah:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah, anugerahkanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadan.”

Sebagai seorang muslim, kita harus bersyukur karena telah dikaruniai bulan Rajab. Selain melimpah ruahnya fadhilah dan kemuliaan, pada bulan Rajab juga terjadi berbagai peristiwa hikmah yang menunjukkan keagungan Allah SWT.

Di antara peristiwa-peristiwa hikmah itu ialah sebagai berikut (sumber: NU Online):

Pertama, Sayyidah Aminah mulai mengandung janin yang kelak diberi nama Muhammad pada bulan Rajab. Setelah mengandung selama sembilan bulan, pada bulan Rabiulawal, Sayyidah Aminah melahirkan manusia yang paling mulia, Baginda Nabi Muhammad saw.

Kedua, pada tanggal 27 Rajab, terjadi peristiwa agung yakni Isra’ dan Mi’raj. Peristiwa ini menjadi satu mukjizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada Rasulullah saw. Saat Isra’ dan Mi’raj inilah Allah memerintahkan shalat kepada Nabi saw dan seluruh umatnya.

Ketiga, pada hari kesepuluh bulan Rajab tahun 9 H, terjadi perang Tabuk.

Keempat, pada bulan Rajab tahun 9 H, Raja Habasyah yang bernama An-Najasyi tutup usia dalam keadaan muslim.

Kelima, Imam Syafii wafat pada bulan Rajab tahun 204 H, dalam usia 54 tahun. Beliau dimakamkan di Mesir.

Keenam, pada bulan Rajab tahun 101 H, salah satu Khalifah terbaik, Umar bin Abdul Aziz, meninggal dalam usia 39 tahun.

Ketujuh, pada tanggal 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis di Palestina.

Kedelapan, pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926, para ulama berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya jam’iyyah Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi sosial dan keagamaan yang memperjuangkan akidah Ahlussunnah wal Jamaah dan sistem bermazhab dalam beragama.

Demikianlah sejumlah peristiwa penting yang sarat akan hikmah yang terjadi di bulan Rajab. Hal ini menjadi bukti bahwa Allah Swt telah memilih bulan Rajab sebagai bulan yang agung dan penuh kemuliaan. Semoga Allah Swt memberkahi kita di bulan Rajab ini. Amin. (Wallahu a’lam)

 


*Penulis adalah Bendahara PAC GP Ansor Kecamatan Trenggalek

Tinggalkan Balasan
You May Also Like

Bacaan dan Tata Cara Bilal Shalat Jumat (Panduan Singkat)

Dalam pelaksanaan shalat Jumat, bilal atau muraqqi mempunyai peran yang penting. Bilal…

Makna ar-Rahman & ar-Rahim Secara Bahasa, Istilah, dan Kalam

Kaum muslimin Indonesia pada umumnya mengetahui makna ar-Rahman dan ar-Rahim sebagai Yang…

Dalil Penentuan Jumlah Bilangan Bacaan Wirid atau Dzikir

Adapun soal penentuan bilangan dan lafaznya, maka sebenarnya sama saja bisa ditentukan…

Nasihat Mewujudkan Pernikahan yang Maslahah

Pernikahan itu sakral. Allah Swt menyebutnya sebagai “mitsaqan ghalidza” alias perjanjian yang…