Bagi umat muslim yang menjalankan puasa, disunnahkan untuk melafalkan doa pada saat berbuka. Ada beberapa lafal doa berbuka puasa yang diajarkan oleh para ulama dan riwayatnya sampai ke Rasulullah saw.

Kita bisa memilih salah satu di antaranya karena semua semuanya bersumber dari Rasulullah saw.

Berikut ini beberapa lafal doa berbuka puasa, dilengkapi dengan bunyi latin dan artinya.

Pertama,

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ

(Dzahabadh dhama-u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ)

Artinya: “Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap.” (HR Abu Daud)

Kedua,

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

(Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu)

Artinya: “Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka,” (HR. Bukhari dan Muslim, dalam al Hasyiyah Iqna’ Syekh Sulaiman Bujairimi).

Ketiga (penggabungan dari kedua lafal doa di atas),

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى

(Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahabadh dhama-u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ)

Artinya, “Duhai Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.” (Syekh Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi)

Keempat (versi lengkap),

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Artinya: “Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.” (Hasyiyah Iqna’, Syekh Sulaiman Bujairimi)

Empat lafal doa tersebut lazim dibaca oleh umat muslim di Indonesia. Perbedaan di antara lafal-lafal doa tersebut tentu harus kita sikapi dengan bijak. Tidak perlu menyalahkan satu dengan lainnya hanya gara-gara perbedaan lafal doa, karena semuanya bersumber dari Rasulullah saw.

Dalam kitab Fath al-Mu’in, mengutip NU Online, dijelaskan bahwa ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah di atas. Sedangkan lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Namun demikian, nyaris tak ada orang berbuka puasa hanya berupa makanan tanpa minuman, kecuali sangat terdesak. Sehingga, bacaan yang sering kita dapati adalah penggabungan doa dari hadits tersebut.

Waktu Membaca Doa: Sebelum atau Setelah Berbuka?

Hal yang sering disalahpahami banyak orang adalah tentang pelaksanaan membaca doa ini. Umumnya masyarakat membaca doa buka puasa ini sebelum menyantap makanan atau meminum minuman di saat masuk waktu maghrib.

Diterangkan dalam Hasyiyah I’anatut Thalibin, cara membaca doa yang paling utama adalah setelah selesainya berbuka puasa. Alasannya adalah dengan memandang makna yang terkandung dalam doa berbuka tersebut.

Namun demikian, membaca doa sebelum berbuka puasa tetap mendapat kesunnahan (husul ashli as-sunnah). Akan tetapi untuk kesunnahan yang sempurna (kamal as-sunnah), doa dilafalkan seusai berbuka.

Sumber: NU Online


You May Also Like
lafal bacaan istighotsah nu pdf

Lafal Bacaan Istighotsah NU (Download pdf)

Istighotsah adalah memohon pertolongan ketika sedang mengalami kondisi yang sulit. Secara bahasa,…
lbm pcnu trenggalek

Bacaan dan Tata Cara Bilal Salat Idul Fitri

TRENGGALEK – Bilal atau muraqqi adalah seseorang yang bertugas mengumandangkan azan dan…

Lirik Syair Salalahuk (Shalawat Jawa Pujian Setelah Tarawih)

Salalahuk merupakan sebuah syair berbahasa Jawa yang berisi puji-pujian kepada Baginda Nabi…
lirik syiir pujian jawa sholawat tombo ati

Syiir Pujian Jawa: Sholawat Tombo Ati

Allahumma shalli wa sallim ‘ala, sayyidina wa maulana Muhammadin/ ‘Adada ma fi…