Trenggalek – Ratusan Banser Trenggalek mengikuti Doa Bersama Lintas Agama dan Solidaritas Kemanusiaan di alun-alun Trenggalek pada Rabu (16/5).
Lembaga semi-otonom GP Ansor tersebut melakukan Doa Bersama yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan Forkopimda, dalam rangka menyikapi serangkaian aksi teror di Jawa Timur.
Pada kesempatan tersebut, Ketua GP Ansor Trenggalek, Abdur Rohman, menegaskan, mengutuk keras segala bentuk teror, apalagi yang mengatasnamakan agama. Tidak ada ajaran teror dalam agama.
“Agama hadir dalam rangka memberikan rahmat bagi alam dan kemanusiaan,” terang Rohman.
Terorisme, lanjut Abdur Rohman, penyebab utamanya adalah kesalahan dalam memahami hakikat agama dan kehidupan. Terorisme berakar dari radikalisme, bertentangan dengan misi luhur Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
“Mari bersama melawan radikalisme dan terorisme,” tegas Rohman.
Selain Ansor dan Banser, tampak personil Denwanser (Detasemen Wanita Serbaguna) diantara peserta. Dari Lembaga dan Banom NU Trenggalek, hadir pula IPNU-IPPNU dan PMII.
Doa bersama dilakukan sambil menyalakan lilin, dilanjutkan dengan pembubuhan tanda tangan sebagai bentuk komitmen melawan terorisme. Secara spontan, Banser dan Denwanser pun serentak menyanyikan syiir Syubbanul Wathan.
(Androw Dzulfikar/Zein)