nutrenggalek.or.id – Ketua PCNU Trenggalek, KH. Fatchulloh Sholeh, menyampaikan rasa prihatin atas mewabahnya virus Corona (SARS-coV 2/COVID-19) di berbagai daerah hingga di Indonesia. Untuk itu beliau menghimbau kepada nahdliyin dan warga Trenggalek umumnya untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta memperbanyak amalan sholawat agar terhindar dan diselamatkan dari virus tersebut.
Amalan yang beliau maksud adalah sholawat sebagaimana diijazahkan Habibana Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan.
Bacaan sholawat tersebut adalah:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد بِعَدَدِ كُلِّ دَاءٍ وَ دَوَاءٍ
(Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, bi’adadi kulli da-in wa dawaa-in).
“Sholawat tersebut dibaca sebanyak-banyaknya-semampunya,” dhawuh Gus Loh di kediaman beliau di PP. Bumi Hidayah at-Taqwa, Kedunglurah, pada Selasa (17/3/2020).
Menurut Gus Loh, bacaan sholawat tersebut cukup pendek sehingga relatif mudah diamalkan oleh orang awam.
Di samping itu, Gus Loh juga menganjurkan untuk meningkatkan amalan istighotsah, sholawat Tibbil Qulub, dan doa Qunut Nazilah, sebagaimana Surat Edaran dan Instruksi dari PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) yang dikeluarkan tanggal 16 Maret 2020.
“Mari kita semua semakin taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah) sebagai ikhtiar batin atau spiritual agar dilindungi oleh Allah,” imbuh Gus Loh.
Selain ikhtiar spiritual tersebut, lanjut Gus Loh, yang tidak kalah penting adalah ikhtiar lahiriyah. Seperti menjaga kebersihan badan dan lingkungan, menjaga kesehatan dengan berolahraga dan beristirahat yang cukup sebagaimana anjuran dari pemerintah.
Mengenai instruksi dari PBNU mengenai Protokol NU Peduli COVID-19, Gus Loh mengungkapkan bahwa PCNU Trenggalek saat ini sedang proses mempersiapkan protokol tersebut.
“Semoga cobaan wabah Corona segera hilang dan atas izin Allah SWT, kita semua diselamatkan dari wabah tersebut, dan juga dari penyakit apapun. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah, sehat lahir dan batin,” pungkas Gus Loh.
(Androw Dzulfikar/Zein Ave)