nutrenggalek.or.id — Sebanyak 212 Calon Jamaah Haji (CJH) KBIH PCNU Trenggalek resmi dilepas oleh Ketua PWNU Jawa Timur, Dr. KH. Marzuki Mustamar, M.Ag, di aula Gedung NU Trenggalek, Jalan Panglima Sudirman 26, Kamis (11/7/2019).
Jumlah tersebut terdiri dari 101 jamaah laki-laki dan 111 jamaah perempuan, yang tergabung dalam kloter (kelompok terbang) 30.
Ketua PCNU Trenggalek, KH. Fatchulloh Sholeh, mengatakan, agenda ini selain dimaksudkan sebagai pembekalan bagi CJH, juga penguatan pemahaman Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Baca juga: Nasihat Gus Loh dalam Bermedia Online
“Karena kita tahu, Arab Saudi berideologi resmi Wahabi. Padahal di Indonesia, mayoritas Ahlus Sunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah,” kata Gus Loh, sapaan akrab beliau, seusai acara.
“Dan Kyai Marzuki Mustamar yang terkenal sebagai Singa Aswaja sangat pas untuk itu,” imbuh Gus Loh.
Sementara itu, Sekretaris KBIH NU Trenggalek, H. Nasron, menyampaikan, CJH KBIH NU Trenggalek akan berangkat tanggal 15 Juli 2019.
“Jadwalnya, tanggal 15 Juli pukul 23.00 WIB berkumpul di Pendopo Trenggalek, dan tanggal 16 Juli pukul 07.00 pagi sudah masuk di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya,” terang H. Nasron.
CJH KBIH NU Trenggalek, lanjut H. Nasron, akan dibimbing oleh muthawif antara lain KH. Bahrul Munir, KH. Abdul Latif, KH. Bisri Afandi, dan KH. Arif Nachrowi.
Lihat juga: Gerakkan Ekonomi Kerakyatan, PCNU Trenggalek Luncurkan NUsantara Mart
Dalam agenda pelepasan CJH KBIH NU Trenggalek tersebut, juga dilaksanakan launching ngaji kitab Risalah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Selanjutnya, ngaji kitab karya Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari tersebut akan menjadi agenda rutin selapan sekali oleh pengurus NU Trenggalek di semua tingkatan.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua PCNU Trenggalek KH. Fatchulloh Sholeh, Rais Syuriah KH. Ma’shum, Ketua KBIH NU KH. Syafi’i, Mustasyar KH. Mastur Ali, KH. Cholil Madjid, KH. Nur Khotib, serta masyayikh NU Trenggalek.
Tepat pk. 16.00 WIB, Kyai Marzuki secara resmi melepas CJH, yang disambut dengan lantunan talbiyah oleh jamaah yang hadir, dilanjutkan dengan musafahah.
(Androw Dzulfikar/Zein Ave)